Dekan FISIP Universitas Riau, Meyzi Heriyanto, menjelaskan empat cara untuk meningkatkan kualitas demokrasi melalui media sosial. Pertama, kita harus cermat dan memahami informasi di ruang digital dengan baik dan menyeluruh. Kedua, kita harus waspada dan menghindari berita yang bersifat provokatif. Ketiga, kita tidak boleh menyebarkan ujaran kebencian. Terakhir, kita harus mampu melakukan pengecekan dan penilaian ulang sebelum mengambil sikap.
Selain itu, kreator konten Rian Fahadhi Risyad atau yang dikenal sebagai Presiden Gen Z, mengatakan bahwa untuk menyampaikan pendapat melalui media sosial, kita perlu memperhatikan nilai-nilai yang baik. Konten atau informasi yang berkualitas harus mengutamakan nilai-nilai atau etika jurnalisme dan bertanggung jawab atas apa yang kita sampaikan.
Presiden Gen Z ini kemudian menjelaskan cara menyaring informasi untuk konten media sosial dengan menggunakan metode filsuf Yunani Socrates, yaitu kebenaran (truthfullness), kebaikan (goodfullness), dan kemanfaatan (usefullness). Jika informasi tidak sesuai dengan ketiga hal tersebut, maka tidak perlu dishare.
Rian juga mengajak masyarakat, terutama generasi muda, untuk meragukan semua informasi yang tersebar melalui media sosial agar terhindar dari hoaks. Dia mengingatkan agar selalu waspada terhadap informasi yang diragukan, meskipun informasi tersebut berasal dari akun-akun dengan banyak pengikut atau verifikasi centang biru.
Dia juga berharap bahwa Generasi Z dapat menjadi penggagas yang menyebarkan narasi atau informasi yang berkualitas. Generasi Z tidak hanya menjadi penerima informasi dan hanya memberikan komentar, tetapi juga membuat konten yang positif.
