More
    HomeBeritaProf Emil Salim: Keselarasan Pembangunan dengan Kelestarian Lingkungan harus Ditekankan

    Prof Emil Salim: Keselarasan Pembangunan dengan Kelestarian Lingkungan harus Ditekankan

    Pada awalnya, DML mengumpulkan tokoh pengusaha strategis, bekerja sama dengan organisasi kemasyarakatan dan pemerintah, merintis berbagai program pelestarian lingkungan hidup di Indonesia, yang kemudian turut menumbuhkan inisiatif lain. Dengan demikian, kolaborasi telah menjadi bagian dari perjalanan panjang DML sejak awal.

    “Memasuki usia 40 tahun, DML telah melakukan refleksi dan menyusun rencana strategis sebagai penentu arah program DML 10 tahun ke depan. Dari sepuluh masalah lingkungan hidup terbesar di Indonesia, DML memberikan perhatian besar kepada masalah sampah dan perubahan iklim, khususnya isu karbon. DML tetap berusaha menemukan dan merangkul para perintis, mitra lingkungan di berbagai isu,” ujar Nina Meilina, Ketua Pengurus DML.

    “Kami menyadari saat ini adalah zaman era kolaboratif, oleh karenanya DML akan terus berperan aktif menjadi mediator antara pemerintah, pelaku industri/pengusaha, masyarakat luas, serta LSM di bidang lingkungan hidup. DML akan terus menjalankan fungsinya merajut pola hubungan kemitraan yang sinergis dengan keempat pihak tersebut untuk menjadi Centre of Excellence (Pusat Keunggulan) Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan,” lanjut Nina Meilina dalam sambutan pembuka.

    Acara ini diisi dengan berbagi gagasan dan pandangan masa depan DML baik dari para pendiri, pembina, pengurus maupun mitra strategis terkait.

    Pada kesempatan ini juga dilakukan penyerahan plakat penghargaan kepada Pendiri DML, serta penyerahan buku “40 tahun Yayasan Dana Mitra Lingkungan (DML), Perjalanan Panjang Selembar Daun Sirih” dan “Teknologi Olah Sampah di Sumbernya (TOSS)”.

    Menutup rangkaian acara 40 tahunnya, DML menampilkan demo salah satu Program Unggulan DML, yaitu Teknologi Olah Sampah di Sumbernya (TOSS).

    berita