Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri ikut membantu dalam proses penyidikan dugaan pemerasan mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo oleh Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri.
Keterlibatan Puslabfor Polri dalam kasus ini adalah untuk meneliti barang-barang yang telah disita penyidik dari beberapa lokasi.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, menjelaskan bahwa pihaknya telah mengirimkan beberapa barang bukti ke Pusat Laboratorium Forensik Polri.
Namun, Ade tidak merinci barang bukti yang dimaksud. Dia hanya menyatakan bahwa ada beberapa bukti elektronik yang telah disita.
“Kita berkoordinasi dengan Puslabfor Polri terkait dengan beberapa barang bukti elektronik yang telah dilakukan sebelumnya penyitaan oleh penyidik untuk dilakukan uji laboratorium maupun analisa lebih lanjut,” ujar Ade kepada wartawan, Sabtu (28/10/2023).
Sebelumnya, Ade juga menyampaikan bahwa pihaknya meminta pandangan sejumlah ahli dalam proses penyidikan ini. Salah satu ahli atau pakar yang menjadi perhatian adalah Pakar Mikro Ekspresi.
Ade belum menjelaskan secara detail terkait pelibatan pakar mikro ekspresi. Saat ditanya mengenai ketidaksesuaian saksi, Ade mengatakan bahwa hal ini adalah upaya penyidik untuk mencari dan mengumpulkan bukti. Diharapkan dapat menerangkan tindak pidana yang terjadi dan menemukan tersangka.
“Jadi semua yang dilakukan pemeriksaan baik itu terhadap saksi, ahli maupun tindakan lain dari upaya penyidikan yang dilakukan baik itu penggeledahan, penyitaan dokumen surat beberapa waktu lalu yang kita lakukan oleh penyidik itu semuanya dalam rangka mengumpulkan mencari bukti yang dengan bukti itu dapat membuat terang tindak pidana yang terjadi dan menemukan tersangkanya,” ucap dia.
