Syahroni mengatakan bahwa penyidik sedang mengembangkan kasus ini. Dalam pengembangannya, terungkap bahwa RF memiliki nama lain dan berperan dalam memberikan nomor H kepada FA. Selain itu, KH, ketua kelas, dan SAL juga menjadi admin grup kelas di WhatsApp.
Selain itu, Syahroni juga mengungkapkan bahwa peran H adalah mengcapture ke pihak KTM, sementara FA adalah pembuat profil Nurdin M Top.
Terkait dengan kejadian ini, Syahroni menjelaskan bahwa pihaknya telah memanggil orang tua, pihak sekolah, dan Kepala Suku Dinas Jakarta Utara untuk memberikan pembinaan kepada para siswa yang terlibat.
Syahroni juga mengatakan bahwa jika di kemudian hari masih ada hal-hal yang perlu ditelusuri lebih lanjut, pihaknya telah memiliki data masuk dan akan memanggil saksi-saksi serta mencari data pendukung lainnya yang dapat menjerat mereka. Namun, sampai saat ini tidak ada keterkaitan mereka dengan kelompok berbahaya atau kelompok teroris tertentu yang beroperasi di Jakarta atau Indonesia.