Anggota DPR dari Dapil II Jatim yang meliputi Kota Pasuruan, Kabupaten Pasuruan, Kota Probolinggo, dan Kabupaten Probolinggo itu menjelaskan pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong mendiang K.H. Saifourridzal pernah menjadi anggota MPR RI dari Golkar. Menurut Misbakhun, pesantren ternama itu turut membesarkan Golkar di wilayah Probolinggo.
Anggota Komisi XI DPR itu menyebut Kabupaten Probolinggo membutuhkan figur bupati yang bisa diterima semua kalangan. Misbakhun menegaskan bupati Probolinggo juga harus tokoh berwibawa yang dihormati masyarakat.
Oleh karena itu, Misbakhun meyakini penunjukan Gus Haris akan berefek besar bagi Golkar, khususnya dalam menarik suara pemilih dari warga Nahdlatul Ulana (NU). Selain dikenal karena ketokohannya, Gus Haris juga seorang dokter.
“Gus Haris adalah sosok yang mempunyai nilai ketokohan kuat di lingkungan warga NU sehingga itu sebagai modal sosial dan modal politik yang kuat, apalagi dengan kombinasi nilai intelektual yang membuat beliau sebagai seorang dokter dan memainkan peran posisi sebagai pendidik di pondok pesantren modern,” tutur Misbakhun.
Mantan PNS Kementerian Keuangan itu menegaskan bupati Probolinggo juga harus mampu mengentaskan kemiskinan, memperbaiki akses pendidikan, meningkatkan layanan kesehatan, dan menggenjot pembangunan infrastruktur di kabupaten bermoto “Prasadja Ngesti Wibawa” tersebut.
“Sebagai pihak yang diperintahkan memenangkan Gus Haris dan Golkar, saya meyakini beliau adalah sosok tepat untuk membawa pembangunan di Probolinggo akan dirasakan seluruh masyarakat hingga yang di pelosok,” kata Misbakhun.
Selain itu, Misbakhun juga mengatakan surat dari Airlangga tersebut juga berisi perintah bagi mesin politik Golkar di Kabupaten Probolinggo untuk bergerak dengan kerja-kerja cerdas.
“Pelaksanaan perintah ini merupakan bagian dari evaluasi Partai Golkar dalam penetapan calon kepala daerah di Pilkada 2024,” ucap Misbakhun.