Calon presiden (capres) nomor urut tiga, Ganjar Pranowo, menepis isu miring terkait bantuan sosial (bansos) yang disebut akan dihilangkan jika terpilih menjadi presiden. Dia menegaskan isu itu tidak benar. Justru jika terpilih di pilpres 2024, Ganjar akan menyempurnakan program bansos.
“Jadi cerita itu (hapus bansos) yang ngomong siapa, itu cuma gimik untuk menakut-nakuti. Karena itu, hal-hal ini akan kami bereskan, serta dibuat lebih maju lagi,” ujar Ganjar Pranowo di sela kunjungan di Bantul, Yogyakarta seperti dikutip Rabu (20/12/2023).
Ganjar mengamini hadirnya bansos bisa mendongkrak kesejahteraan rakyat sekaligus mewujudkan keadilan sosial. Namun harus diakui, penyalurannya masih butuh penyempurnaan, lebih tepat sasaran dan tepat guna.
Karena itu, Ganjar memberi terobosan untuk menyelesaikan persoalan tersebut yakni dengan program “KTP Sakti”. Program KTP Sakti dapat memadukan sistem catatan kependudukan yang sudah ada dengan peran teknologi digital.
Ganjar menjelaskan, KTP Sakti dengan perangkat teknologi bisa mendistribusikan serta merincikan data kependudukan secara digital. Sehingga, identitas penduduk juga tercacah secara sektoral, berguna tidak saja bagi penyaluran bansos, tetapi juga pengembangan lain seperti penjatahan pupuk subsidi, bantuan pendidikan, dan lainnya.
“KTP Sakti akan memusnahkan praktik-praktik pungutan liar yang kerap terjadi saat penyaluran bansos dan menghindari duplikasi data masyarakat yang membutuhkan bantuan terintegrasi dalam satu sistem. Ganjar-Mahfud akan mewujudkan Indonesia unggul dan lebih sejahtera,” kata Ganjar.
KTP Sakti adalah sistem digitalisasi bansos dalam rangka memperluas dan memudahkan akses masyarakat mendapatkan informasi terkait bansos dan program peningkatan kesejahteraan lainnya.