Tim Tangkap Buronan (Tabur) Kejaksaan Agung (Kejagung) berhasil mengamankan Terpidana Ririn Sikinaningsih (42), yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) asal Kejaksaan Negeri Surabaya. Diamankan di Jakarta Timur, terkait penyaluran kredit di BRI Kantor Wilayah Surabaya Unit Petemon yang menggunakan dokumen fiktif.
Terpidana Ririn Sikinaningsih adalah mantan Pegawai Bank Rakyat Indonesia (BRI)/Wirausaha beralamat di Surabaya, Jawa Timur. Kejadian ini terjadi sekitar awal tahun 2015. Terdakwa Fanny Triana, bersama temannya Wahyu Jatmiko, memutuskan untuk mengajukan pinjaman dengan syarat harus mengembalikan uang atau akan mengalami masalah.
Dokumen palsu digunakan dalam pengajuan pinjaman dan Ririn Sikinaningsih memudahkan proses pencairan pinjaman. Total pinjaman yang diajukan oleh Fanny Triana dan Ririn Sikinaningsih adalah Rp750 juta. Dana dari pinjaman tersebut dialokasikan untuk tujuan yang tidak sesuai.
Akibat perbuatan keduanya, keuangan negara dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Wilayah Surabaya Unit Petemon dirugikan. Mereka terbukti bersalah melakukan tindak pidana korupsi dan dijatuhi hukuman penjara selama 8 tahun dan denda sejumlah Rp300 juta. Selain itu, Ririn Sikinaningsih juga dihukum membayar uang pengganti sejumlah Rp766.790.386.
Ketika diamankan, Ririn Sikinaningsih bersikap kooperatif. Dia dititipkan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan untuk berkoordinasi dengan Jaksa Eksekutor dari Kejaksaan Negeri Surabaya. Program Tabur Kejaksaan bertujuan untuk menangkap buronan yang masih bebas demi kepastian hukum.
Jaksa Agung mengimbau seluruh buronan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Kejaksaan RI untuk menyerahkan diri dan bertanggung jawab atas perbuatannya. Tidak ada tempat yang aman untuk bersembunyi bagi para buronan.
