Tidur merupakan salah satu tantangan saat berpuasa, namun perlu diingat bahwa tidur memiliki peran penting dalam mendukung kegiatan olahraga. Menurut seorang ahli pendidikan olahraga dari Universitas Hasanuddin Makassar, jika tidak cukup tidur, otot dapat menjadi tidak baik dan kemampuan konsentrasi pun akan menurun, sehingga dapat menyebabkan cedera.
Selain itu, saat berpuasa, penting untuk memilih olahraga dengan bijaksana. Misalnya, jika biasanya berlari sejauh maraton, maka saat puasa bisa menurunkan jarak lari menjadi 10 km. Begitu pula dengan angkat beban, bisa menurunkan beban yang diangkat. Namun, yang terpenting adalah kemampuan untuk mengenali diri sendiri dan mengukur batas kemampuan. Jika merasa mampu seperti biasa, tidak masalah untuk tetap berolahraga seperti biasa dengan catatan mengatur frekuensi, durasi, intensitas, dan menjaga asupan nutrisi yang seimbang.
Mengenali tubuh sendiri dan memahami bahwa setiap orang memiliki kebutuhan dan kemampuan yang berbeda-beda adalah kunci penting dalam menjaga kesehatan dan menjalani olahraga dengan aman, terutama di bulan puasa.
