Jalur Gaza menghadapi bencana besar kelaparan, khususnya di bagian utara, menurut analisis terbaru dari kemitraan Integrated Food Security Phase Classification (IPC) yang dirilis pada 18 Maret 2024. Menurut Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, sebelum krisis, sediaan makanan di Gaza cukup untuk memberi makan warga di wilayah tersebut dan kondisi kekurangan gizi jarang terjadi.
Namun, sejak terjadi konflik dalam beberapa bulan terakhir, situasinya telah berubah drastis. Sejumlah 0,8 persen anak-anak di bawah usia 5 tahun mengalami kekurangan gizi akut di Gaza sebelum konflik, namun angka tersebut meningkat menjadi 12,4 hingga 16,5 persen di wilayah utara pada Februari 2024.
Tanpa peningkatan pengiriman makanan, air, dan pasokan penting lainnya secara signifikan dan segera, kondisi kelaparan di Gaza akan terus memburuk. Banyak rumah tangga telah melewatkan waktu makan setiap hari dan orang dewasa mengurangi asupan makanan mereka agar anak-anak dapat makan.
Tedros menggarisbawahi pentingnya bantuan makanan dan pasokan penting lainnya untuk mencegah bencana kelaparan di Gaza. Lebih dari satu juta orang diperkirakan akan menghadapi kelaparan kecuali upaya-upaya bantuan segera dilakukan untuk memberi makan penduduk Gaza.
