Para ahli medis dan media di China melaporkan penutupan departemen kebidanan dan kandungan di banyak rumah sakit di negara dengan populasi 1,4 miliar jiwa. Penutupan ini diibaratkan sebagai musim dingin di Negeri Tirai Bambu, yang sedang mengalami tantangan ekonomi.
Kelahiran rendah di China disebabkan oleh kurangnya minat kaum muda untuk menikah dan memiliki anak, sehingga prospek pertumbuhan populasi menjadi suram. Meskipun China belum merilis angka resmi terkait penutupan ini, Reuters melaporkan bahwa banyak rumah sakit telah berhenti menawarkan layanan kebidanan dan kandungan.
Data dari Komisi Kesehatan Nasional China menunjukkan penurunan jumlah rumah sakit bersalin dari 807 menjadi 793 antara tahun 2020 dan 2021. Media China juga telah memberikan peringatan mengenai situasi ini, dengan laporan panjang yang dipublikasikan oleh The Paper mengenai penutupan departemen kebidanan di berbagai wilayah di China.
Rumah sakit di Guangdong juga telah menyesuaikan layanan kebidanan mereka dengan mengurangi jam kerja, menghilangkan layanan rawat inap, dan membatasi perawatan yang dapat diberikan. Situasi ini menjadi perhatian serius bagi para ahli medis dan media China, yang mengkhawatirkan dampaknya terhadap kesehatan masyarakat.