More
    HomeKesehatanTrombositopenia Akibat Vaksin AstraZeneca: Hanya Terjadi 8,1 Kasus per Sejuta Penerima Vaksin,...

    Trombositopenia Akibat Vaksin AstraZeneca: Hanya Terjadi 8,1 Kasus per Sejuta Penerima Vaksin, Menurut Pakar Kesehatan

    Produsen vaksin AstraZeneca mengonfirmasi bahwa vaksin COVID-19 dapat menyebabkan kondisi langka yang disebut trombositopenia meskipun kejadian tersebut sangat jarang terjadi. Trombositopenia atau sindrom trombosis dengan trombositopenia (TTS) adalah kondisi langka yang terjadi setelah vaksinasi COVID-19, terutama setelah mendapatkan vaksin AstraZeneca.

    Menurut epidemiolog Dicky Budiman, TTS terjadi ketika terjadi pembekuan darah yang tidak biasa disertai dengan penurunan jumlah trombosit. Angka kejadian kasus trombositopenia yang langka ini hanya sekitar 8,1 kasus per juta penerima vaksin. Risiko TTS setelah dosis pertama vaksin AstraZeneca adalah 8,1 kasus per juta penerima vaksin, yang kemudian menurun menjadi 2,3 kasus per juta penerima vaksin setelah dosis kedua.

    Trombositopenia dapat menyebabkan pembekuan darah yang serius dan dalam kasus yang langka dapat menjadi ancaman serius bagi nyawa. Hal ini disebabkan oleh reaksi kekebalan tubuh terhadap vaksin, di mana tubuh penerima vaksin AstraZeneca menghasilkan antibodi yang menyerang trombosit dan memicu pembekuan darah yang tidak lazim. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Timur juga telah memastikan bahwa penggunaan vaksin Astrazeneca adalah halal dan suci berdasarkan hasil musyawarah ahli fiqih dan pakar di Jawa Timur.

    Source link

    berita