Siti Nadia Tarmizi, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes, menyatakan bahwa efek samping dari vaksinasi bukanlah hal baru dan vaksin yang telah mendapat izin edar sudah melalui penelitian keselamatan yang ketat. Untuk AstraZeneca, sudah ada peringatan bagi orang-orang dengan gangguan pembekuan darah.
Komnas KIPI juga telah melakukan kajian di tujuh provinsi untuk melihat kemungkinan adanya efek samping dari vaksin COVID-19, termasuk AstraZeneca. Tidak ada kasus trombosis atau pembekuan darah yang terkait dengan vaksin AstraZeneca di Indonesia.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) juga menyatakan bahwa tidak ada laporan kejadian terkait termasuk kejadian TTS atau pembekuan darah usai suntikan vaksin COVID-19 AstraZeneca di Tanah Air.
Ketua Komisi Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komnas PP KIPI) Profesor Hinky Hindra Irawan Satari juga menegaskan bahwa tidak ada kejadian TTS usai divaksin COVID-19 AstraZeneca di Indonesia.
Komnas KIPI terus melakukan surveilans terhadap gejala atau penyakit yang dicurigai terkait vaksin COVID-19, termasuk TTS, dan sampai saat ini tidak ada kasus TTS terkait vaksin AstraZeneca di Indonesia.
