Menurut Ketua Satgas ASI Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), DR Dr Naomi Esthernita Fauzia Dewanto, SpA(K), cara paling direkomendasikan untuk memberikan air susu ibu adalah dengan menyusui langsung atau direct breastfeeding. Menyusui langsung tidak hanya memberikan nutrisi dan zat yang dibutuhkan bayi, terutama dalam enam bulan pertama kehidupan, tetapi juga membangun hubungan yang erat antara ibu dan bayi.
Dr. Naomi menekankan pentingnya kontak erat antara ibu dan bayi, yang dapat menumbuhkan rasa aman dan meningkatkan ikatan orangtua-anak. Menurutnya, menyusui bukan hanya sekadar memberikan ASI, melainkan juga menciptakan hubungan emosional yang penting.
Belakangan ini, terdapat perdebatan di media sosial mengenai pengolahan air susu ibu yang sudah diperah menjadi bubuk. Dr. Naomi menegaskan bahwa dampak pengeringan beku terhadap komponen penting ASI masih belum diketahui dengan pasti.
Hingga saat ini, belum ada bukti penelitian yang memadai mengenai apakah freeze-dried ASI memiliki kandungan protein, lemak, dan karbohidrat yang tepat sebagai sumber nutrisi penting bagi bayi, beserta zat aktif yang diperlukan untuk kekebalan tubuh dan pertumbuhan bayi. Oleh karena itu, metode menyusui langsung tetap menjadi cara yang direkomendasikan untuk memberikan ASI kepada bayi.
