Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), Liliek Marhaendro Susilo Ak M M, menyatakan bahwa persiapan kesehatan jemaah haji untuk tahun 2025 dan 2026 akan dimulai lebih awal setelah musim haji 2024 berakhir. Liliek menjelaskan bahwa saat calon jemaah haji dipanggil untuk berangkat, kesehatan mereka harus sudah optimal. Kemenkes RI akan mengetahui kondisi kesehatan calon jemaah melalui pemeriksaan sederhana di Mobile JKN.
Proses ini melibatkan pengisian pertanyaan mengenai riwayat kesehatan keluarga untuk menentukan risiko penyakit. Hasilnya akan menunjukkan apakah calon jemaah haji memiliki risiko ringan, sedang, atau tinggi terhadap penyakit tertentu. Bagi yang memiliki risiko sedang dan tinggi, BPJS Kesehatan akan menanggung biaya pemeriksaan lebih lanjut di rumah sakit.
Liliek berharap bahwa setelah sembuh, jemaah haji akan dibina kebugarannya sehingga saat dipanggil kembali untuk diperiksa kesehatannya, diharapkan sudah dalam kondisi yang baik. Jika kondisi kesehatan tidak memungkinkan, porsi keberangkatan dapat dilimpahkan ke kerabat terdekat sesuai dengan ketentuan Kementerian Agama. Semua upaya dilakukan untuk mempersiapkan kesehatan jemaah haji lebih awal untuk tahun-tahun mendatang.