More
    HomeKesehatanKasus COVID-19 di Singapura Naik 2 Kali Lipat Akibat Gejala Varian KP.1...

    Kasus COVID-19 di Singapura Naik 2 Kali Lipat Akibat Gejala Varian KP.1 dan KP.2

    Lonjakan kasus COVID-19 di Singapura kembali membuat khawatir warga dan otoritas kesehatan, terutama dengan kemunculan subvarian baru yang dikenal sebagai KP.1 dan KP.2.

    Hal tersebut membuat angka kasus virus SARS-CoV-2 naik dua kali lipat dari 13 ribu menjadi 25 ribu hanya dalam waktu satu minggu. Menurut Prenvention, Varian FLiRT, singkatan dari “Fast-spreading, Linked to Receptor-binding domain, and Threonine mutation”, adalah nama kolektif untuk varian KP.2 dan KP.1.1. Kedua varian ini merupakan keturunan dari varian JN.1.11.1, yang merupakan turunan dari JN.1, varian Omicron dari COVID seperti disampaikan Thomas Russo, M.D seorang profesor penyakit menular dari University at Buffalo di New York.

    Masih banyak yang belum diketahui tentang varian FLiRT, para ahli memprediksikan varian ini memiliki kemampuan menular yang lebih cepat dan mungkin dapat lolos dari sistem kekebalan tubuh yang dihasilkan dari vaksinasi atau infeksi sebelumnya.

    Gejala Varian FLiRT tidak menunjukkan hal yang baru atau berbeda. Periode infeksius varian FLiRT juga dapat dikatakan sama dengan varian sebelumnya seperti dikatakan pakar penyakit menular asal Amerika Serikat, William Schaffner.

    Seseorang yang terpapar virus mungkin membutuhkan waktu lima hari atau lebih untuk menunjukkan gejala, meskipun bisa muncul lebih cepat.

    Berikut gejala varian COVID secara umum seperti mengutip CDC Amerika Serikat:
    Demam atau menggigil
    Batuk
    Sesak napas atau kesulitan bernapas
    Kelelahan
    Nyeri otot atau tubuh
    Sakit kepala
    Sakit tenggorokan
    Hidung tersumbat atau meler
    Mual atau muntah
    Diare

    Namun, kehilangan rasa dan bau tampaknya sekarang sudah menjadi kurang umum. Hal ini bisa disebabkan oleh perubahan dalam virus itu sendiri atau karena orang-orang telah memiliki kekebalan tubuh yang lebih baik.

    Source link

    berita