Daihatsu secara mengejutkan tampil di ajang Malaysia Autoshow 2024 dengan Perodua Emo-1 Concept.
Kalau kalian kurang familiar dengan Perodua Myvi, ini adalah penamaan lain dari Daihatsu Sirion yang beredar di Malaysia.
Itu berarti, Perodua Myvi Emo-1 Concept adalah Daihatsu Sirion Emo-1 Concept.
Mobil konsep ini adalah penampilan kedua dari Electric Motion-Online (EM-O) yang tahun lalu di pagelaran serupa juga pernah ditampilkan oleh Perodua tetapi kala itu hanya berupa mokeup alias miniatur saja.
Apa istimewanya mobil konsep ini? Apakah ini pertanda Daihatsu Sirion listrik akan segera terwujud?
Yuk kita kulik lebih jauh berdasarkan laporan rekan kami Wapcar Malaysia.
Baca juga:Â Daihatsu Sirion Generasi Terbaru Bakal Meluncur 2025, Berbagi Platform dengan Vios
Bukan Daihatsu Sirion Dikonversi ke BEV
Melihat wujudnya, Emo-1 Concept menggunakan basis Perodua Myvi a.k.a Daihatsu Sirion generasi keempat yang sudah dipasarkan di Indonesia sejak Juni 2022.
Namun pihak Perodua mengklaim kalau Emo-1 Concept bukan berdasarkan dari mobil Daihatsu yang pernah ada, lantaran mobil konsep ini di kembangkan benar-benar baru.
Pabrikan yang berbasis di Jepang itu juga memilih teknologi listrik penuh berbasis baterai (Battery Electric Vehicle) ketimbang mengembangkan kendaraan hybrid (HEV/Hybrid Electric Vehicle) seperti yang sudah diterapkan pada Daihatsu Rocky e:Smart Hybrid.
Mobil konsep ini juga dijelaskan sebagai hasil pengembangan pihak Perodua (Daihatsu di Malaysia) untuk coba menghadirkan kendaraan BEV di harga Rp300 jutaan untuk pasar negara tersebut.
Emo-1 pun dikembangkan antara Perodua dan Daihatsu dengan mengumpulkan pendapat para konsumennya di Negeri Jiran, akan sebuah kendaraan listrik harapan mereka.
Dan hasilnya, konsumen Perodua membutuhkan mobil listrik tipe hatchback yang dapat dengan nyaman menampung 4 penumpang dewasa, serta memiliki baterai dengan jarak tempuh minimal 400 kilometer (km) dalam sekali ngecas.
Project ini pun juga merupakan hasil kolaborasi antara Perodua dengan Uniten (Universitas Tenaga Nasional) yang merupakan perguruan tinggi swasta di Malaysia, lalu dengan pihak UPM (Universiti Putra Malaysia) yang juga institusi perguruan tinggi di negara tersebut.
Lantas Emo-1 Concept juga merupakan hasil kerjasama dengan pihak Universitas Kuala Lumpur (UniKL), dan spesialis konversi kendaraan ICE ke listrik yang berbasis di Inggris, EV North.
Namun lagi-lagi pihak Perodua menegaskan kalau mobil ini bukan sekedar kendaraan hasil konversi dari mesin bensin ke BEV, karena seluruh teknologi dan desainnya dibuat baru, sehingga tetap mempertahankan kenyamanan ruang kabin bagi seluruh penumpangnya.
Baca juga:Â Perodua Pamer Mobil Listrik EM-O, Calon Daihatsu Sirion EV?
Spesifikasi Perodua Emo-1 Concept
Karena secara fisik eksterior masih terlihat sama, maka kemungkinan besar dimensi mobil ini juga masih sama dengan Sirion atau Perodua Myvi bermesin bensin.
Kalau mengacu pada spesifikasi teknis Perodua EMO yang pernah tampil tahun lalu, maka mobil ini memiliki panjang tubuh 3.895 mm, lebarnya 1.735 mm, tinggi 1.515 mm, serta punya jarak sumbu roda 2.500 mm.
Bedanya berat kendaraan ini bertambah jadi 1.400 kg, sementara berat kosong Sirion versi mesin bensin hanya 1.000 kg.
Kondisi tersebut terjadi karena ada baterai jenis Lithium Iron Phosphate (LFP) berkapasitas 57,6 kWh yang diklaim mempunya jarak tempuh 400 km dalam sekali isi daya.
Sementara sumber tenaganya berasal dari 3-phase Permanent Magnet Synchronous Motor yang diletakkan pada poros roda depan.
Motor tersebut mampu menghasilkan daya puncak 120 kW (163 PS) dengan torsi maksimum 315 Nm, serta memiliki kecepatan tertinggi 150 km/jam.
Dibandingkan dengan Sirion bermesin bensin yang pakai mesin berkode 1NR-VE DOHC 4 silinder Dual VVT-i 1.329 cc, mesin ini hanya mampu menghasilkan daya maksimum 95 PS di 6.000 rpm dengan torsi 120 Nm dio 4.200 rpm.
Perodua Emo-1 Concept juga memiliki soket charging CCS2 Type 2 dengan kemampuan ngecas pada tipe daya AC 11 kW atau DC 50 kW.
Spesifikasi Perodua Emo-1 Concept 2024 | |
---|---|
Dimensi | |
Panjang | 3.895 mm |
Lebar | 1.735 mm |
Tinggi | 1.515 mm |
Jarak sumbu roda | 2.500 mm |
Jarak ke tanah | 150 mm |
Mesin | |
Motor listrik | 3-phase Permanent Magnet Synchronous Motor |
Jumlah motor listrik | 1 |
Daya maksimum | 163 PS |
Torsi maksimum | 315 Nm |
Tipe baterai | Lithium Iron Phosphate |
Kapasitas baterai | 57,6 kWh |
Daya tempuh baterai | 400 km |
Tipe charging | AC 11 kW |
 | DC 50 kW |
Baca juga:Â 3 Hal Menarik Daihatsu Sirion X 2023, Opsi Hatchback Murah Meriah Dari Brio RS Hingga Agya GR Sport
Desain Baterai Dibuat dengan Memperhatikan Kenyamanan Penumpang
Satu hal yang menarik dari Emo-1 Concept adalah bagaimana pihak Perodua dan Daihatsu mendesain posisi baterai untuk tetap mempertahankan posisi duduk yang nyaman bagi pengemudi maupun penumpang belakang.
Hal ini adalah tindakan yang patut diapresiasi mengingat biasanya kendaraan listrik dipasang baterai yang posisinya ada di bawah lantai kabin atau jok penumpang.
Kondisi tersebut membuat dek lantai jadi lebih tinggi, sehingga posisi duduk pengemudi jadi sedikit terangkat di bagian lututnya yang membuat kurang nyaman untuk perjalanan jauh.
Tapi Daihatsu berupaya agar aplikasi baterai tetap sama rendahnya dengan Sirion bermesin ICE, serta mempertahankan ground clearance mobil tetap minimal 150 mm.
Kunci dari desain baterai itu adalah memisah baterai jadi dua bagian, yaitu baterai primer diletakkan di bagian tengah mobil tapi dengan membuat pola H, yang membuat area tempat bertumpunya kaki penumpang tidak bertambah tinggi akibat keberadaan baterai.
Sementara baterai sekunder dipasang di balik dek lantai bagasi belakang yang tentunya tak mengganggu kenyamanan duduk penumpang baris kedua.
Baca juga:Â 5 Alasan Beli Daihatsu Sirion Bekas, City Car Underrated yang Punya Banyak Kelebihan
Desain Eksterior dan Interiornya Mendapat Penyesuaian
Soal tampilan, Emo-1 Concept memang masih kuat nuansa Daihatsu Sirion maupun Perodua Myvi, hanya saja ada beberapa tambahan yang dilakukan oleh pihak Perodua.
Antara lain kisi-kisi grill depannya kini ditutup sebagai ciri khas mobil listrik murni, kemudian desain velg juga dibuat berbeda yang mempertimbangkan sisi aerodinamika, adapun di belakang lampu kombinasinya dibuat dengan mika bening.
Sisi pembeda lainnya adalah bagian tubuh eksterior mobil ini dilebur dengan livery kombinasi hijau stabilo dan putih, di atas warna utamanya yang abu-abu.
Perbedaan lain juga terlihat pada kabin mobil ini dibandingkan versi ICE-nya, yaitu antara lain dari desain setir yang pakai model flat bottom sehingga terlihat jauh lebih sporty.
Layout dasbor memang tetap dipertahankan, hanya saja pada area meter cluster dibuat ada sedikit tambahan “daging” sehingga area ini jadi lebih tertutup, serta dipasang monitor LCD baru.
Lantas untuk headunit yang dipakai juga terlihat jauh lebih besar ketimbang yang ada pada Sirion bermesin bensin.
Pun demikian dengan tuas transmisi konvensional sudah ditiadakan, gantinya model kenop putar serta desain konsol tengah yang baru dengan warna black gloss.
Untuk pelapis joknya juga pakai pattern baru dengan warna hitam di area depan, tetapi putih untuk penumpang belakang.
Selain itu ada juga pilar baru yang menjadi konsol tengah dan pemisah ruang antara penumpang di sisi kiri maupun kanan.
Hal lain yang juga jangan luput dari perhatian adalah kaca spion konvensional di mobil ini sudah diganti dengan kamera video digital yang ditampilkan dalam layar kecil berbentuk persegi yang ditempatkan pada sudut kiri dan kanan dasbor.