Liputan6.com, Jakarta – Menjalankan ibadah haji merupakan impian bagi umat Islam di seluruh dunia. Ibadah ini tidak hanya membutuhkan kesiapan mental dan spiritual, tetapi juga kesiapan fisik yang prima.
Ibadah haji menuntut stamina dan ketahanan tubuh yang kuat untuk menjalani berbagai rangkaian kegiatannya, seperti tawaf, sa’i, wukuf, dan melempar jumrah.
“Jemaah haji itu identik karakteristiknya adalah jalan. Sehingga apabila dia berjalan di Tanah Suci terus menerus sementara kebiasaan di Tanah Air tidak dilakukan, ini akan bermasalah,” kata Syarief Hasan Lutfie, SpKFR, MARS, AIFO–K, Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Kedokteran Haji Indonesia (PERDOKHI) dalam acara Media Briefing Tips Kesehatan untuk Para Calon dan Jemaah Haji pada 7 Juni 2024.
Masalah yang dapat timbul akibat kurang kesiapan fisik diantaranya terkait otot, tulang, jantung hingga paru.
Oleh karena itu, penting bagi calon jemaah haji untuk melakukan olahraga secara rutin agar tubuhnya siap untuk menjalani berbagai aktivitas selama di Tanah Suci.
Syarief menyebutkan bahwa olahraga yang dianjurkan untuk para calon jemaah haji adalah berjalan kaki, jogging, berenang serta olahraga ringan lainnya yang memastikan tubuh terbiasa untuk bergerak.
“Agar daya tahannya dapat meningkat secara bertahap dan harus dilakukan secara konsisten,” ucap Syarief.
Olahraga ini dilakukan untuk meminimalisisasi risiko jemaah yang mengalami kelelahan atau pun gangguan lainnya.
Agar efeknya lebih maksimal, Syarief juga menganjurkan agar para calon jemaah haji melakukan persiapan fisik sebelum haji berupa olahraga sejak minimal 3 bulan sebelum berangkat.