More
    HomeKesehatanAktivitas Terganggu karena Nyeri Leher? Atasi dengan Cervical Disc Replacement (CDR)

    Aktivitas Terganggu karena Nyeri Leher? Atasi dengan Cervical Disc Replacement (CDR)

    Liputan6.com, Jakarta Nyeri leher menjadi salah satu kondisi kesehatan yang membuat area di sekitar leher menjadi nggak nyaman. Dokter Spesialis Ortopedi & Traumatologi, Konsultan Tulang Belakang, dr. Harmantya Mahadhipta, Sp.OT (K)Spine dari RS EMC Tangerang mengatakan, rasa nyeri di leher membuat kondisi tubuh nggak ideal dan sering jadi penghalang dalam melakukan aktivitas.

    Menurut dr. Harmantya, ada beberapa hal yang menjadi gejala nyeri di leher. Mulai dari leher kaku, sakit kepala, nyeri yang menjalar ke bahu atau lengan. Juga kelemahan pada bahu, lengan, tangan atau kaki, termasuk mati rasa atau sensasi ‘ditusuk-tusuk jarum’ di lengan.

    Jika kamu merasakan salah satu atau beberapa keluhan tersebut, kemungkinan, kata dr. Harmantya, ada masalah di leher. Hal itu disebabkan karena terjadi degenerasi diskus atau ada problem di cakram tulang leher yang bertindak sebagai peredam kejut dan membantu pergerakan leher, membungkuk, dan memutar dengan nyaman atau saraf terjepit di tulang leher (cervical).

    Penanganan Nyeri Leher dengan CDR

    Jika nyeri di leher mulai mengganggu aktivitas disertai keluhan lain, dan dibiarkan berlarut-larut, tentunya kondisi tersebut dapat mengganggu kualitas hidupmu. Jika mulai merasa nggak nyaman karena nyeri di leher, segera berkonsultasi ke Dokter Spesialis Ortopedi Konsultan Tulang Belakang, untuk mendapatkan tindakan yang paling tepat.

    Nah, untungnya perkembangan ilmu kedokteran yang semakin maju, melahirkan teknik penanganan nyeri leher, yaitu Cervical Disc Replacement (CDR) atau operasi penggantian diskus cervical. Ini adalah prosedur revolusioner yang mengubah kehidupan penderita nyeri leher kronis dan gejala-gejala terkait, untuk menjadi lebih baik.

    dr. Harmantya menjelaskan, cara kerja teknik CDR ini dengan mengangkat diskus cervical yang sakit dan menggantinya dengan diskus buatan. Jadi, ketika ruang di antara tulang belakang menjadi terlalu sempit, bagian dari tulang belakang atau diskus cervical dapat menekan sumsum tulang belakang atau saraf tulang belakang, sehingga menyebabkan rasa sakit, mati rasa, atau kelemahan.

    Dalam proses atau tindakan CDR, nantinya dokter membuat sayatan kecil di leher (1-2 inci) dan mengakses diskus cervical yang sakit atau diskus. Semua sisa-sisa diskus akan diangkat, termasuk dan terutama bagian diskus yang menekan saraf.

    Tulang tulang belakang di atas dan di bawah area yang sakit akan dipersiapkan untuk menerima diskus buatan. Setelah tulang belakang siap, diskus cervical buatan akan ditempatkan di antara tulang-tulang tulang belakang dengan posisi yang tepat. Luka bedah kemudian ditutup untuk meminimalkan munculnya bekas luka.

    Source link

    berita