NL mengaku terus berupaya menempuh jalur hukum untuk membuat penipu jual-beli online jera. Dia pun mengaku sudah datang ke kantor polisi terdekat untuk membuat laporan.
Menurut polisi di tempat tinggalnya wilayah Jakarta, nomer dari penjual kamera online tersebut bukanlah di Surabaya seperti pengakuan penjual kamera. Namun berdasarkan hasil pelacakan, nomer tersebut berada di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sampai saat ini, akun sosial media jual beli online diketahui masih aktif beroperasi. Tetapi jika ada komentar atau direct message yang meminta pertanggungjawaban atas tindak penipuannya, admin akun tersebut langsung menghapusnya.
Begitu pun nomer whatsapp yang dicantumkan di akun tersebut. Redaksi pun mencoba menghubungi nomer tersebut, penipu yang berkedok sebagai penjual kamera juga masih membalas dengan ramah. Termasuk saat redaksi mencoba meminta konfirmasi perihal kasus NL, nomer terkait langsung tidak merespons.
Konfirmasi lain dicoba awak redaksi melalui aplikasi get contact terhadap nomer bersangkutan. Kepada nomer penjual kamera, get contact mengatakn nomer tersebut sengaja membuat privasinya terhadap nomernya sehingga harus diwaspadai jika berbisnis dengan nomer itu.
“Nomer telepon yang tidak ditampilkan di Getcontact disebabkan oleh preferensi privasi dari pengguna. Orang jahat sering kali mengeksploitasi hal ini! Jika anda berbisnis dengan pemilik nomer terkait, anda bisa meminta mereka untuk menampilkan profil Getcontact,” tulis peringatan tersebut.
Senada dengan itu, nomer yang mengaku orang dari bea cukai pun tidak terlacak. Tidak ada satu nama pun yang ditulis dalam informasi yang ditampilkan oleh Get Contact terhadap nomer tersebut.