Kelebihan dan kekurangan Toyota Corolla Altis gen 2 jadi salah satu pembahasan yang menarik untuk diulas. Mengisi ceruk Medium Sedan dengan membawa tiga varian J, G dan V, generasi kedua Corolla Altis di Tanah Air diluncurkan secara resmi pada 2008.
Dibandingkan model sebelumnya, pada generasi keduanya ini bukan cuma berubah total secara tampilan dan fitur, namun juga terkesan lebih panjang. Dengan dimensi yang lebih besar sendiri tentunya memberikan kenyamanan berkendara lebih baik.
Dijual terakhir kali pada 2013, harga bekas Toyota Colla Altis gen 2 untuk pasarannya sendiri kini ditawarkan mulai dari Rp90 jutaan. Sebagai sedan mewah di bawah Rp100 juta, tentunya mobil ini menarik perhatian bagi sebagian orang.
Namun sebelum benar-benar memutuskan untuk membeli, simak kelebihan dan kekurangannya melalui ulasan berikut.
Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Toyota Corolla Altis Gen 1, Sedan Nyaman Seharga Vios Limo
Kelebihan dan Kekurangan Toyota Corolla Altis Gen 2
Kelebihan
1. Tampil Prestisius dan Sporty
Bila membandingkan Corolla Altis gen 2 dengan gen 1, secara tampilan pada generasi keduanya tampil lebih prestisius dan sporty. Ini terlihat dari bentuk yang ditampilkan, pada bagian fascianya memadukan desain membulat dan meruncing bagian dari aerodinamika berkendara.
Terlihat juga pada bagian atapnya lebih pendek dengan kontur kaca depan dan belakang yang dibuat lebih landai. Begitupun sisi buritan untuk stoplampnya memiliki bentuk modern yang tak lekang oleh zaman, serta adanya tambahan spiler untuk varian tertinggi.
2. Interior Lega dan Mewah
Sebagai Sedan Medium kelas menengah, Corolla Altis gen 2 tawarkan kenyamanan berkendara dengan interior lega dan mewah. Untuk dashboardnya mobil ini memiliki tampilan lebar serta landai dengan menyuguhkan visibilitas berkendara yang baik.
Guna mempertegas kesan prestisus, di beberapa bagian dashboard, door trim dan consol tengah khususnya mulai dari tipe G dibungkus menggunakan aksen wood panel.
Cocok untuk yang mengincar kenyamanan namun memiliki budget di angka Rp100 jutaan, Corolla Altis gen 2 memiliki head room dan leg room cukup lega baik di baris pertama dan kedua. Joknya pun terasa empuk dan nyaman digunakan berkat penggunaan busa tebal yang dibungkus dengan bahan fabric bertekstur halus.
Bagi yang suka membawa barang bawaan dengan jumlah banyak pun tak perlu repot. Pasalnya mobil ini memilki bagasi dengan volume besar.
3. Fitur Canggih dan Modern Bikin Nyaman Pengguna
Sebagai sedan mewah tentu Corolla Altis hadir dengan disematkan beragam fitur canggih dan modern yang memberikan kenyamanan berkendara bagi setiap penggunanya. Seperti yang bisa dilihat di bagian fascia untuk headlamp tipe V sudah menggunakan HID dengan manual leveling untuk pengaturan tinggi-rendahnya lampu.
Selain itu untuk wiper dibekali teknologi rain sensor yang dapat bergerak secara otomatis ketika mendeteksi adanya air jatuh pada kaca.
Untuk bagian samping, semua varian mendapatkan fitur electric mirror pada spion, namun tipe G dan V memperoleh tambahan retractable yang memudahkan pengguna ketika ingin melipat kaca.
Melihat ke bagian dalam, untuk falgship sistem hiburannya sudah menggunakan head unit double din yang mendukung sistem navigasi. Di bawah sistem hiburan mulai dari varian G untuk tombol pengaturan AC dengan tampilan digital yang digunakan dilengkapi fitur auto climate control.
Terasa ergonomis, setirnya mendapatkan tombol pengaturan yang terkoneksi secara langsung dengan head unit serta pusat informasi berkendara. Bicara meter clusternya, mobil ini bertipekan Optitron dengan menghasilkan cahaya soft.
Fitur unggulan lain yang dimiliki, setirnya mendapatkan pengaturan tilt&telescopic, cruise control dan jok pengemudi tipe V lengkap dengan power adjuster guna memberikan kemudahan saat ingin mendapatkan posisi berkendara yang pas.
Selain itu tipe G dan V juga memperoleh tombol start/stop engine, smart entry, arm rest di baris kedua serta headrest adjustable yang dapat diatur menyesuaikan keinginan pengguna.
Dari segi keselamatan berkendara, mobil ini berhasil dibekali dengan dua airbags di depan, sistem pengereman cakram di semua roda yang sudah dilengkapi Anti-lock Braking System (ABS), Electronic Brake-force Distribution (EBD) dan Brake Assist (BA).
Kehadiran ABS dan EBD berfungsi untuk mencegah terkunci dan selipnya roda sera menjaga keseimbangan saat melakukan pengereman secara mendadak. Selain itu juga terdapat sensor parkir pada tipe G dan V.
4. Mesin Bandel, Mudah dari Segi Perawatan
Saat pertama kali meluncur, Corolla Altis gen 2 dibekali mesin bensin berkodekan 1ZZ-FE 4-silinder segaris DOHC 16 VVT-i dengan kapasitas 1.794 cc. Jantung pacunya dapat memuntahkan tenaga 134 PS di 6.000 rpm serta torsi 170 Nm pada 4.200 rpm.
Pada tipe J, transmisinya menggunakan manual 5-percepatan dan otomatis Super ECT 4-percepatan untuk varian G dan V.
Selang satu tahun peluncurannya saat itu, tipe V hadir dengan mesin berkapasitas lebih besar. Mesin berkodekan 3ZR-FE 4-silinder segaris DOHC Dual VVT-i 1.987 cc dengan ACIS yang digunakan mampu menorehkan tenaga 158 PS di 6.200 rpm serta torsi 206 Nm pada 3.600 rpm.
Jantung pacu 3ZR yang digunakan disandingkan dengan transmisi Super CVT 7-percepatan Sport Sequential Shiftmatic dengan paddle shift.
Selanjutnya untuk model facelift yang meluncur pada pertengahan 2010, varian J dan G hadir menggunakan mesin baru. Mesin 2ZR-FE 4-silinder segaris DOHC Dual VVT-I 1.798 cc nya sanggup menghasilkan tenaga sebesar 151 PS di 6.400 rpm dan torsi puncak 190 Nm pada 4.000 rpm.
Pada varian J dipadukan menggunakan transmisi manual 6-percepatan, sedangkan G dikawinkan transmisi Super CVT 7-percepatan Sport Sequential Shiftmatic.
Untuk ketiga mesin yang digunakan mempunyai durabilitas tinggi serta mudah dari segi perawatan.
Baca juga: Toyota Corolla Altis 2023 di Indonesia Dapat Penyegaran Tipis-tipis
Kekurangan
1. Setir Terlalu Ringan
Sitem kemudi Corolla Altis gen 2 sudah menggunakan Electronic Power Steering (EPS). Untuk membuat putaran setir terasa ringan diatur menggunakan modul berupa perangkat elektronik yang selanjutnya diteruskan ke motor listrik.
Untuk kelemahan yang dialami pemiliknya, setirnya terasa ringan ketika berada di kecepatan tinggi. Setir yang ringan saat di kecepatan tinggi tentunya sangat berbahaya karena bisa saja menyebabkan kecelakaan.
2. Suspensi Terlalu Empuk dan Lemah di Kaki-kaki Depan
Mengenai sistem peredam kejut, Corolla Altis gen 2 menggunakan jenis MacPherson Strut dengan pegasi oil & stabilizer di depan, dan Torsion Beam dengan pegas koil & stabilizer pada roda belakang.
Bantingan yang dihasilkan memiliki karakter lembut. Dengan bantingan yang empuk memberikan efek sedikit limbung saat mobil menyalip kendaraan lain atau sedikit bermanuver pada kecepatan tinggi.
Tentu ini menjadi kelemahan mobil ini yang perlu diperhatikan ketika memacunya dalam kecepatan tinggi.
Seperti mobil berpenggerak roda depan pada umumnya, untuk kaki-kaki bagian depannya mobil ini terbilang lemah. Masa pakai serta faktor usia menyebabkan kaki-kaki depannya timbul suara aneh ketika melewati jalan yang berkontur.
3. Part Bodi Sulit dan Mahal
Terakhir kekurangan pada Corolla Altis gen 2 yakni ada pada part bodi. Untuk part bodi-nya mobil ini mulai sulit dijumpai di pasaran, dan jika pun ada harganya terbilang cukup mahal.
Berbeda dengan part bodi, untuk suku cadang mesin dan kaki-kaki mobil ini masih dengan mudah ditemukan di pasaran, serta harganya yang tergolong terjangkau.
Baca juga: Bukan Cuma Sediakan Dua Varian Mesin, New Toyota Corolla Altis Hadir dengan Improvement Fitur
Kesimpulan
Beberapa penjelasan mengenai kelebihan dan kekurangan Toyota Corolla Altis gen 2 berhasil kami ulas secara tuntas melalui ulasan di atas. Harga bekas ditawarkan mulai dari Rp90 jutaan, mobil ini sangat cocok untuk kalian yang menginginkan sedan mewah, nyaman, namun memiliki harga terjangkau.
Terlebih mempunyai desain yang terbilang timless, mobil ini punya fitur yang tergolong komplit di zamannya dan mudah dari segi perwatan.
Namun yang perlu diperhatikan dari mobil ini yaitu part bodi yang cukup mahal dan mulai sulit didapat. Selain itu juga bantingan yang terasa empuk memberikan kesan limbung.
Sebagai alternatifnya, kalian bisa mengganti suspensi dengan produk aftermarket yang memiliki karakter sedikit lebih stiff.
