Sosok Suzuki Jimny Caribian beberapa waktu belakangan ini mendadak viral di media sosial. Hal itu lantaran adanya kejadian satu pengguna mobil tersebut yang ditilang oleh polisi lalu lintas yang tengah bertugas.
Si pengemudi diberhentikan, karena mobil Suzuki Jimny Caribian miliknya dianggap hasil modifikasi mobil penumpang menjadi mobil pick up. Padahal si pengemudi sudah menunjukkan surat-surat keterangan mengenai kendaraan itu, dan tertulis jika mobil yang ia kendarai memang berjenis pick up.
Seperti diketahui, Suzuki Jimny Caribian memang sejatinya sedari lahir adalah mobil pick up kecil dua pintu yang sosoknya mirip SUV Suzuki Jimny tahun 1980-an. Kejadian tersebut tentu saja mengundang banyak komentar dari warganet.
Viralnya kasus Suzuki Jimny Caribian ditilang polisi ini pun membuat artikel Autofun mengenai Sierra, Caribian, dan Super Jimny menempati posisi teratas Top 5 Artikel Autofun Indonesia selama sepekan ke belakang.
Tapi tentu, artikel-artikel lain seputar buying guide baik mobil baru maupun mobil bekas, juga kerap jadi langganan Top 5. Misalnya di pekan lalu, artikel mengenai perbedaan antara seluruh varian Honda HR-V Gen 2 yang perlu kalian ketahui sebelum membelinya, mendapat respon cukup positif.
Begitu pula artikel mengenai bagaimana cara membedakan Honda Jazz GK5 tipe S dan RS yang memiliki selisih harga bekas cukup banyak, juga menempati Top 5 di pekan ini.
Nah yang menarik lagi, informasi soal bocornya rencana Toyota Indonesia untuk menghadirkan Veloz Hybrid yang sudah semakin dekat, turut mengundang banyak ras penasaran pembaca Autofun.
Biar makin jelas, berikut ini daftar Top 5 Artikel Autofun selama periode 30 September 2024 hingga 6 Oktober 2024.
Baca juga: Top 5 Artikel Autofun Sepekan: Harga Honda Jazz Bekas yang Bertahan, Chery Tiggo 8 Dipakai Balap Reli
1. Perbedaan Suzuki Jimny Biasa dengan Varian Sierra dan Caribian, Jip Serba Bisa
Suzuki Jimny generasi kedua atau SJ10 memulai produksi di tahun 1976. Jimny kemudian masuk Indonesia dalam model SJ410 tahun 1982 berpenggerak 4×4 dan berhenti dijual di Tanah Air pada 1993. Selama beredar, Jimny juga hadir dalam beberapa varian model seperti Jimny Sierra dan Caribian.
Suzuki Jimny dan Sierra hadir dalam versi short wheelbase dan long wheelbase (LWB) untuk Caribian dan Katana Long. Model LWB ini dikenal dengan nama Jimny Long.
Jimny Trepes menjadi model perdana yang dijual di Indonesia. Sesuai namanya, ciri khas Jimny Trepes dapat dikenali dengan mudah dari desain atapnya yang pendek. Sehingga interiornya pun sempit dan tidak cocok bagi orang berpostur lebih dari 170 cm.
Di tahun yang sama, Jimny Samurai SJ413 juga turut dijual di Indonesia, namun peredarannya sangat langka. Dibandingkan Trepes yang hanya berkapasitas 1.000cc, mesin Jimny Samurai lebih besar yakni 1.300cc.
Adapun kode angka 10 dan 13 di belakang kode SJ4 menandakan kapasitas mesin. Dari segi bentuk body, keduanya tidak berbeda jauh dan Jimny Samurai ini kelak mesinnya dipakai pada Jimny Caribian.
Memasuki tahun 1984, posisi Suzuki Jimny Trepes digantikan oleh Suzuki Jimny V3 atau sering disebut sebagai Super Jimny 6. Varian ini desain atapnya sedikit lebih tinggi, tapi belum setinggi model Katana hasil produksi Suzuki Indomobil.
Dari faktor estetika pun, model eksterior Super Jimny tergolong lebih proporsional dan sporty. Suzuki Jimny juga diproduksi dalam beberapa jenis bentuk yang dinamai Suzuki Jimny Sierra dan Suzuki Jimny Caribian. Untuk dua model terakhir merupakan kombinasi antara jip dan pick-up, karena memiliki bak belakang.
Suzuki Jimny Sierra terbilang sangat unik. Dimensi bodinya sama persis seperti Jimny Trepes dengan atap rendah, tapi bagian bodi belakang menggunakan fiberglass atau kanvas yang dapat dibongkar pasang sehingga menjadi sebuah mini pick-up dan turut dilengkapi oleh panel targa ditengahnya.
Lantas apa bedanya Suzuki Jimny Sierra, Caribian, dan Jimny biasa? Cek artikel lengkapnya disini ya.
2. Toyota Veloz Hybrid Sudah Siap Dipasarkan di Indonesia, Harganya Tembus Rp 350 Jutaan?
Toyota Veloz hybrid jadi salah satu produk yang digadang-gadang akan dihadirkan pabrikan asal Jepang, Toyota, untuk pasar Indonesia. Ya, meski pemerintah belum terbuka hatinya untuk memberikan insentif pada mobil hybrid, namun kabar Veloz hybrid kini semakin santer terdengar.
Hal ini juga diperkuat dari bocoran file Permendagri Nomor 8 Tahun 2024, yang bisa diunggah di situs resmi Kemendagri. Dari bocoran tersebut diduga, ada dua kode yang merujuk pada mobil Veloz hybrid, yaitu:
- W102RE-LBVFJ 1.5 Q HV CVT
- W102RE-LBVFJ 1.5 Q HV CVT TSS
Jika melihat kedua kode ini, maka keberadaan kode huruf HV biasanya dibenamkan Toyota yang berasal dari singkatan Hybrid Vehicle.
Disebutkan juga, jika Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) mobil yang diprediksi Veloz hybrid ini W102RE-LBVFJ 1.5 Q HV CVT senilai Rp264.000.000 dan DP PKB Rp277.200.000. Sementara W102RE-LBVFJ 1.5 Q HV CVT TSS sebesar Rp 264.000.000 dan DP PKB mencapai Rp 298.000.000.
Kecurigaan ini memang tak lepas dari kode W102RE-LBVFJ 1.5 dan 1.3 yang harganya NJKB jauh lebih murah yaitu antara Rp186.000.000 sampai Rp250.000.000. Selain itu, kode ini digunakan untuk sebuah mobil Toyota Avanza, yang saat ini memiliki mesin 1.5 liter maupun 1.3 liter.
Kabar Toyota Veloz hybrid memang sudah ada sejak lama. Pasalnya, Bob Azam, Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) sudah menyebutkan ada tiga proyek perusahaannya dalam membuat mobil hybrid untuk pasar dalam negeri.
“Kita kan ada tiga proyek, pertama Innova Zenix, lalu Yaris Cross, terus nanti ada Veloz-nya. Jadi sudah dua kita hybrid kan, berarti kan tinggal yang mana yang belum,” ungkap Bob di pertengahan tahun 2023.
Sinyal ini kembali disinggung oleh Vice President PT Toyota Astra Motor (TAM) Henry Tanoto pada awal 2024. “Bocorannya di tahun ini akan ada mobil hybrid Toyota yang baru. Tapi jangan ditanya modelnya apa, ditunggu saja.” jelas Henry kala itu.
Seperti apa prediksi spesifikasi dan mesin dari Veloz Hybrid? Klik disini untuk artikel lengkapnya.
3. Perbedaan Honda HR-V Tipe S dan E, Biar Gak Salah Pilih Beli Bekasnya
Honda HR-V bekas saat ini masih menjadi satu dari beberapa model mobil Honda yang banyak dicari. Permintaan akan SUV Crossover asal pabrikan Jepang berlogo H tegak itu memang tetap saja banyak, meski model terbarunya sudah lama diluncurkan di Indonesia.
Melihat usianya, mobil ini diluncurkan pertama kali di Indonesia pada September 2014 lewat ajang Indonesia International Motor Show (IIMS), dan mulai dipasarkan Januari 2015.
Sebagai catatan, mobil yang punya nama lain Honda Vezel di Jepang itu sejatinya adalah HR-V generasi kedua yang berbagi platform dengan Honda Jazz/Fit generasi ketiga. Sementara untuk HR-V generasi pertama sudah diluncurkan di negara asalnya pada tahun 1998, tetapi sayangnya tidak masuk secara resmi oleh Honda Indonesia.
Kalau pun saat ini ada beberapa pihak yang memiliki HR-V generasi pertama, kebanyakan unitnya diimpor utuh dari Negeri Matahari Terbit tersebut.
Balik lagi ke Honda HR-V generasi kedua, pada masa baktinya di Tanah Air, PT Honda Prospect Motor (HPM) membekalinya dengan dua pilihan mesin bensin yaitu 1.500 cc dan 1.800 cc, yang ditawarkan dalam 4 varian, yakni tipe A, S, E, dan Prestige.
Untuk tiga tipe pertama menggunakan mesin 1.500 cc Naturally Aspirated (N/A) dengan penggunaan transmisi manual (tipe A), manual dan matic (tipe S) dan cuma ada opsi tipe matic (E). Sementara khusus untuk tipe Prestige pakai mesin bensin 1.800 cc N/A yang dikombinasikan transmisi otomatis.
Menempati segmen SUV kompak yang berhadapan langsung dengan Nissan Juke dan Suzuki SX4, HR-V menjadi salah satu produk tulang punggung Honda di Indonesia.
Dalam perjalanannya, akibat alami penjualan yang terus naik setiap tahun, HPM memutuskan untuk menghadirkan versi facelift HR-V pada tahun 2018, tepatnya di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS).
HR-V facelift ini hanya memperoleh penyegaran secara ringan di beberapa detil bagian eksterior dan penambahan sedikit fitur.
Harga Honda HR-V bekas ini sebenarnya cukup stabil, mengingat permintaan unitnya juga masih lumayan tinggi. Nah kalau kalian juga berminat membelinya, agar tidak salah pilih, cek disini untuk mengetahui perbedaan antara tipe S dan E pada Honda HR-V Gen 2.
4. Jangan Salah Beli, Ini Bedanya Honda Jazz GK5 Bekas Tipe S dan RS
Honda Jazz GK5 diluncurkan di Indonesia pada tahun 2014 guna menggantikan Jazz model sebelumnya yang berkodekan GE8. Di Tanah Air generasi terakhir Jazz ini sudah tidak lagi dijual sejak Februari 2021 yang kemudian posisinya diganti dengan kemunculan Honda City Hatchback.
Nama Honda Jazz di kancah otomotif Tanah Air memang begitu populer sejak era 2000-an awal bahkan sampai sekarang. Meski kondisi barunya sudah tidak lagi dijual, secara popularitas Honda Jazz bekas masih banyak diburu khususnya mereka para kaula muda.
Di situs jual-beli mobil bekas CARSOME contohnya, nama Honda Jazz menempati urutan nomor dua model yang paling banyak dicari setelah Brio.
Di Indonesia mobil berjeniskan city car ini muncul pada Februari 2004 atau tiga tahun setelah diluncurkan di negara asalnya, Jepang. Generasi pertamanya menggunakan kode body GD3 yang saat itu masih didatangkan secara utuh atau CBU (Completely Built Up) dari Thailand.
Jazz juga disebut-sebut sebagai pionir mobil hatchback bertransmisi CVT di Indonesia serta didukung dengan fitur steermatic untuk menaikan dan menurunkan gigi transmisi lewat lingkar kemudi.
Generasi pertama mobil ini ditawarkan dalam 2 tipe teknologi mesin meski sama-sama berkapasitas silinder 1.500 cc. Pertama mesin L15A 4 silinder SOHC 4 silinder i-DSI (Intelligent Dual & Sequential Ignition) yang mampu menghasilkan tenaga 87 PS di 5.500 rpm dengan torsi 128 Nm pada 2.700 rpm.
Kemudian untuk tipe teratas menggunakan mesin L15A 4 silinder tapi berteknologi VTEC (Variable Valve Timing & Lift Electronic Control) sehingga bisa memproduksi daya puncak sebesar 110 PS di 5.800 rpm dengan torsi maksimal 143 Nm pada 4.800 rpm.
Kemudian generasi kedua Honda Jazz diluncurkan pada tahun 2008 dengan kode bodi GE8 yang mengalami perubahan signifikan secara desain maupun dimensi. Mulai generasi ini pula Jazz hadir dalam dua tipe yakni S dan RS (Road Sailing), secara penampilan jelas tipe RS jauh lebih sporty baik di sisi eksterior maupun interiornya.
Jantung pacu Jazz GE8 masih mengandalkan mesin L15A 4-silinder segaris SOHC i-VTEC berkapasitas 1.5L seperti generasi sebelumnya. Namun untuk performa yang dihasilkan di atas kertas mampu merilis tenaga 120 PS di 6.600 rpm dengan torsi puncak 145 Nm pada putaran mesin 4.800 rpm.
Barulah di tahun 2014, Honda Jazz GK5 diluncurkan di Indonesia juga dengan membawa sederet perubahan eksterior serta interior yang terlihat makin agresif tapi sekaligus elegant. Memiliki tampilan sporty yang membuatnya banyak disukai kaula muda, untuk pasar Indonesia Jazz mampu bertahan hingga 17 tahun lamanya.
Jika kalian tertarik membelinya, Honda Jazz GK5 bekas ditawarkan mulai dari Rp 190 jutaan. Agar tidak salah beli, ada baiknya kalian klik disini untuk informasi detil mengenai perbedaan Honda Jazz GK5 tipe S dan RS.
5. 5 Masalah yang Harus Diwaspadai di Mitsubishi T120SS, Apa Saja?
Ada beberapa masalah pada Mitsubishi T120SS yang kerap kali ditemui terutama pada unit bekas dengan usia yang sudah cukup lanjut.
Awal mula kehadiran T120SS ini dikenalkan dalam waktu hampir bersamaan dengan Carry, di tahun 1991. Keduanya memang berbagi hampir semua bagian kaki-kaki dan bodi, kecuali mesin, transmisi, dan beberapa ornamen eksterior.
Menyandang nama Colt T120SS merupakan strategi dari Mitsubishi untuk meneruskan generasi pertama Delica yang juga punya nama lain Colt 120.
Mitsubishi Colt T120SS ini melanjutkan nama legendaris Mitsubishi Colt T120 yang beredar hingga tahun 1981. Secara segmentasi, T120SS mengisi lini tepat di bawah L300. Di Indonesia, mobil ini menggantikan kesuksesan Suzuki Jetstar, dan sama seperti Carry, ia juga tersedia dalam tipe bodi pick up maupun minibus.
Awalnya Colt 120SS menggunakan mesin 1.343 cc berkode 4G17 yang sanggup menghasilkan tenaga 78 PS pada 6.000 rpm. Mesin ini pun bertahan sampai 1996. Namun sejak Maret 2005, Mitsubishi mulai memproduksi T120SS menggunakan mesin 1.468 cc berkodekan 4G15 dengan standar emisi gas buang Euro 2 serta menghasilkan daya puncak 86 PS pada 5.750 rpm.
Sayangnya, tidak seperti Suzuki Carry yang muncul generasi barunya, per Januari 2019, Mitsubishi Indonesia memutuskan untuk menyetop jalur produksi untuk Colt T120SS di pabrik mereka yang ada di Pulo Gadung, Jakarta Timur.
Kiprah Mitsubishi T120SS harus berhenti seiring pihak Suzuki yang melakukan pembaharuan generasi pada Carry. Meski bisa dibilang “kembaran” tapi perlu kalian ketahui juga jika masalah di Mitsubishi T120SS jelas tak sama seperti apa yang ada di Suzuki Carry pick up.
Kalau kalian berencana membeli mobil ini atau mungkin telah memiliki Mitsubishi Colt T120SS, klik disini untuk mengetahui apa saja masalah yang mungkin kerap timbul pada mobil tersebut termasuk solusi perbaikannya.