More
    HomeKesehatanPerbanyak Makan Protein untuk Cegah Stunting dan Memperkuat Daya Tahan Tubuh Anak

    Perbanyak Makan Protein untuk Cegah Stunting dan Memperkuat Daya Tahan Tubuh Anak

    Berdasarkan informasi dari Badan Pusat Statistik pada Maret 2023, rata-rata konsumsi protein hewani dan nabati di Indonesia masih tercatat sebesar 62,3 gram per kapita per hari.

    Jika kita lihat negara-negara tetangga, angka ini masih di bawah Kamboja yang mencapai 63,3 gram, Thailand dengan 66,5 gram, Filipina yang sudah 73,1 gram, Myanmar yang mencapai 78,3 gram, Malaysia dengan 89,1 gram, dan Vietnam yang memimpin dengan 94,4 gram.

    Ini menunjukkan bahwa masih ada ruang bagi kita untuk meningkatkan asupan protein dalam pola makan sehari-hari.

    Hal senada pernah disinggung Tri Puji Priyatno, Kepala Pusat Riset Peternakan pada Organisasi Riset Pertanian dan Pangan tahun 2023. Konsumsi protein hewani di Indonesia masih tertinggal dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia, Vietnam, Filipina, dan Thailand.

    Dia menjelaskan bahwa asupan protein hewani sangat penting untuk memelihara stamina tubuh, mempercepat regenerasi sel, meningkatkan kecerdasan, serta menjaga kualitas hidup. Protein hewani juga berperan dalam memperpanjang umur harapan hidup (UHH) dan meningkatkan produktivitas serta pendapatan per kapita.

    Namun, kenyataannya, konsumsi protein masyarakat Indonesia sebagian besar berasal dari padi-padian, minuman olahan, dan ikan. Kontribusi protein dari sektor peternakan masih sangat rendah.

    Ini menjadi tantangan besar bagi riset di Indonesia, bagaimana meningkatkan kontribusi protein hewani dari sektor peternakan agar lebih signifikan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.

    Produksi daging nasional didominasi oleh daging ayam ras, menyumbang 71,5 persen dari total pasokan protein hewani, sedangkan daging sapi hanya 9,2 persen. Hal ini menunjukkan ketergantungan tinggi pada ayam ras, sementara kebutuhan daging sapi belum terpenuhi dari produksi lokal.

    Indonesia menghadapi defisit daging sapi setiap tahun. Menurut Badan Pangan Nasional (BPN) 2022, terdapat kekurangan sekitar 134 ribu ton dari total kebutuhan 700 ribu ton. Produksi dalam negeri hanya mencukupi 500 ribu ton, sehingga sisanya harus diimpor, mencapai 193 ribu ton pada 2022, yang meningkatkan beban keuangan negara.

    Impor yang terus meningkat mencerminkan masalah dalam produksi daging nasional. Oleh karena itu, diperlukan langkah bersama untuk mengatasi isu ini agar konsumsi protein hewani meningkat dan mendukung pertumbuhan generasi yang lebih sehat.

    Source link

    berita