More
    HomeHukum dan Kriminal4 Hakim Agung Berebut Tahta Katua Mahkamah Agung – Hukum Kriminal

    4 Hakim Agung Berebut Tahta Katua Mahkamah Agung – Hukum Kriminal

    4 kandidat memperebutkan Kursi Ketua Mahkmah Agung. (foto: Exclusive)
    4 kandidat memperebutkan Kursi Ketua Mahkmah Agung. (foto: Exclusive)

    DETAKKaltim.Com, JAKARTA: 4 orang Hakim Agung maju mencalonkan diri menjadi Ketua Mahkamah Agung (MA) Republik Indonesia periode 2024 – 2029, yang akan digelar, Selasa (15/10/2024).

    4 kandidat yang diketahui mencalonkan diri mengemban amanah besar sebagai Ketua MA masing-masing Sunarto (65) yang menjabat sebagai Wakil Ketua MA Bidang Yudisial, Haswandi (63) menjabat sebagai Hakim Agung Kamar Perdata, Yulius (66) saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua MA Tata Usaha Negara, dan Prim Haryadi (61) yang menjabat sebagai Ketua Kamar Pidana.

    Berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung RI sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan UU RI Nomor 5 Tahun 2004, dan terakhir UU RI Nomor 3 Tahun 2009 menetapkan, bahwa Ketua dan Wakil Ketua Mahkamah Agung dipilih dari dan oleh Hakim Agung. Ketentuan tersebut diatur dalam Pasal 8 Ayat 7.

    Baca Juga :

    Ketua Umum Forum silaturrahmi Media Mahkamah Agung (Forsimema RI) Syamsul Bahri dan publik pencari keadilan sangat berharap, Ketua Mahkmah Agung (MA) yang akan terpilih nanti adalah bukan hanya sosok maestro handal di Bidang Hukum saja.

    Namun ia juga sosok pemimpin masa depan MA yang punya jiwa rendah hati, bijaksana, peka dan peduli kepada kaum marjinal serta kesejahteraan Hakim juga ASN Peradilan. Dan berkenan merangkul kelompok kerja (Pokja) Forsimema-RI sebagai wadah untuk mengedukasi hukum ke publik.

    “Berikan pilihannya kepada calon Ketua MA sebagai pemimpin yang tangguh, terpercaya, yang tentunya memiliki track record kerja yang mumpuni, bermartabat, untuk membawa Peradilan Agung ini yang lebih baik di masa yang akan datang,” seru Syamsul Bahri di Jakarta, Minggu (13/10/2024).

    Yang lebih penting lagi, lanjutnya, pemimpin yang bisa menjalankan program kerja prioritas MA, dan tidak alergi dengan kritikan tapi mampu memberikan solusi dari setiap kritikan.
    Syamsul juga berharap sosok pemimpin MA yang terpilih nanti jangan tergiring oleh politik kepentingan.

    “Jadikanlah sumpah atau janji emban tugas sebagai pemimpin panutan keluarga Dharmayukti dan masyarakat pencari keadilan. Nilai-nilai Luhur keadilan, kebijaksanaan serta bermartabat adalah amanah institusi Agung yang harus di junjung tinggi.” tegasnya(HUKUMKriminal.Net)

    Penulis: LVL

    Source link

    berita