Pendekatan NBS: PASEBAN Wujudkan Keseimbangan Alam dan Layanan Ekosistem
TRIBUNJABAR.ID – Berbagai tantangan lingkungan, seperti perubahan iklim, degradasi lahan, dan hilangnya keanekaragaman hayati, menjadi isu global yang mendesak untuk segera ditangani.
Dunia menghadapi dilema besar dalam menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan.
Di tengah situasi ini, muncul pendekatan baru bernama Nature-Based Solutions (NBS) atau solusi berbasis alam, yang menekankan pada pemulihan ekosistem untuk mendukung kesejahteraan manusia.
NBS lahir dari sebuah wilayah yang sumber yang kaya sumber daya alam yaitu kawasan Mega Mendung, Jawa Barat di mana terdapat Yayasan Pelestarian Alam dan Sentra Edukasi Berkelanjutan (PASEBAN) yang layak menjadi contoh konkrit upaya konservasi lingkungan yang dilakukan secara komprehensif.
Kang Dony, perwakilan PASEBAN, mengatakan bahwa pendekatan NBS ini menjadi strategi kunci untuk menghadapi permasalahan lingkungan sekaligus memastikan keberlanjutan bagi generasi mendatang.
Menurut Dony, di Indonesia, negara dengan keanekaragaman hayati yang luar biasa, upaya pelestarian alam ini sangat penting. Pelibatan berbagai pihak, dari pemerintah hingga lembaga privat dan individu, menjadi krusial dalam menjalankan misi ini.
“Salah satu misi utama PASEBAN adalah mempromosikan Ecosystem Services, yaitu layanan ekosistem alami yang sehat, seperti reforestasi, konservasi keanekaragaman hayati, dan praktik pertanian organik yang menjaga kesehatan tanah, retensi air, serta penyerbukan alami,” ujar Dony dalam keterangannya, Jumat (19/10/2024).
Dony menyebut yayasan yang berdiri pada 28 Juli 2024 mengusung komitmen untuk melestarikan keanekaragaman hayati dan mendidik masyarakat tentang keberlanjutan, menggunakan pendekatan solusi berbasis alam.
“Visi besar PASEBAN dimulai dari sebuah gagasan sederhana di Arista Montana Organic Farm, sebuah lahan pertanian organik yang didirikan pada tahun 2010 oleh Andy Utama, pengusaha yang melihat pertanian sebagai sarana untuk merawat alam sekaligus mendukung masyarakat sekitar,” katanya.
Dony mengatakan bahwa layanan ini menjadi fondasi dalam menjaga keseimbangan ekologis, yang memperkuat ketahanan lingkungan terhadap ancaman degradasi. Melalui pemulihan fungsi ekosistem, PASEBAN berharap dapat memberikan dampak positif yang tidak hanya mendukung kehidupan manusia tetapi juga melestarikan keanekaragaman hayati.
Melalui kemitraan strategis dengan PT Perhutani, PASEBAN mengelola lebih dari 162,5 hektare lahan hutan di Mega Mendung. Tidak hanya berfokus pada konservasi hutan, PASEBAN juga menerapkan model agroforestri, yang memadukan pertanian dengan kehutanan.
Dalam sistem ini, tanaman dan pohon ditanam bersama untuk memaksimalkan manfaat ekologis dan ekonomi. Praktik ini tidak hanya membantu penyerapan karbon dan mengurangi emisi, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan, meningkatkan produktivitas tanah, dan mendukung keanekaragaman hayati—mewujudkan ekosistem yang berkelanjutan.
“Untuk mendukung konservasi tersebut, PASEBAN bermitra dengan para peneliti dari Sekolah Ilmu Lingkungan (SIL) Universitas Indonesia dalam melakukan pendataan keanekaragaman hayati. Langkah ini penting dalam melindungi spesies lokal dan habitatnya,” katanya.
Melibatkan akademisi dan komunitas lokal, termasuk perempuan, pemuda, dan kelompok rentan, menjadi wujud nyata komitmen PASEBAN terhadap Community Participation and Resilience. Partisipasi aktif masyarakat lokal adalah kunci menjaga kelestarian ekosistem, sehingga dalam setiap tahap program, mereka selalu dilibatkan.
Selain fokus pada konservasi dan pemberdayaan masyarakat, PASEBAN juga menjadi pusat penelitian dan pembelajaran keberlanjutan. Yayasan ini menyediakan platform bagi peneliti, mahasiswa, dan akademisi untuk mengeksplorasi berbagai aspek keberlanjutan, mulai dari perlindungan keanekaragaman hayati hingga pengelolaan ekosistem yang tangguh.
Tidak hanya menyoroti aspek teknis, penelitian di PASEBAN juga mempertimbangkan dimensi sosial, ekonomi, dan budaya. Dengan pendekatan holistik ini, PASEBAN berharap dapat menginspirasi inisiatif penelitian yang berdampak jangka panjang bagi lingkungan dan masyarakat.
Upaya konservasi yang melibatkan berbagai pihak melalui kolaborasi erat dan pendekatan berbasis kelestarian alam adalah kunci untuk mewujudkan keseimbangan antara lingkungan yang sehat dan kesejahteraan masyarakat.
“Dengan sinergi antara pemerintah, lembaga swasta, akademisi, serta komunitas lokal, langkah-langkah pelestarian dapat memberikan dampak yang berkelanjutan, tidak hanya bagi ekosistem tetapi juga bagi ekonomi dan kehidupan sosial masyarakat,” ujar Dony. (*)
Sumber: Tribun Jabar