Pria yang juga merupakan epidemiolog di Griffith University Australia itu memberi saran agar program makan bergizi gratis ini tidak menghilangkan esensinya untuk menyediakan makanan dengan gizi seimbang.
“Intinya harus menu gizi seimbang, jangan hilang esensi. Ini kan bicara makanan bergizi, kalau makanan bergizi ya harus gizi seimbang,” ucap Dicky.
Di kesempatan lain, Guru Besar FKUI dan Direktur Pascasarjana Universitas YARSI, Prof. Tjandra Yoga Aditama, menjelaskan manfaat MBG.
Menurutnya, program semacam ini bukan hanya tentang menyediakan makanan, tetapi juga menjadi solusi multidimensi yang membawa manfaat besar dalam berbagai aspek kehidupan.
“The World Food Programme (WFP) bahkan menyebut program makan di sekolah sebagai ‘a multisectoral game changer’,” ungkap Prof. Tjandra melalui pesan tertulis kepada Health Liputan6.com, Senin, 6 Januari 2025.