Dalam pandangan Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah, kinerja pemerintahan Prabowo-Gibran di 100 hari pertama tergolong lambat karena banyak pos kementerian baru yang tidak berdampak pada pembangunan riil. Menurut Dedi, hanya sedikit pos kementerian yang terlihat aktif bekerja, sementara yang lain hanya menjalankan tugas tanpa kemajuan signifikan. Dia menekankan perlunya evaluasi terhadap struktur kabinet dan pos-pos elit di Istana, termasuk pengurangan jabatan yang tidak perlu dan penghapusan pos utusan khusus Presiden serta peninjauan ulang terhadap Wakil Menteri yang ada. Bagi Dedi, hal ini menjadi penting untuk mempercepat dan meningkatkan kinerja pemerintahan.
