HomeKesehatanJantung Berdebar padahal Sedang Istirahat? Waspada Aritmia

Jantung Berdebar padahal Sedang Istirahat? Waspada Aritmia

Liputan6.com, Jakarta Jantung berdebar atau deg-degan setelah olahraga adalah hal biasa. Namun, jika detak jantung kencang padahal sedang istirahat, ini bisa jadi gejala aritmia.

Kecurigaan menjadi lebih kuat jika deg-degan berlangsung terus-menerus hingga menyebabkan sakit dada.

Menurut dokter spesialis jantung dan pembuluh darah konsultan intervensi jantung dan aritmia Eka Hospital BSD, Ignatius Yansen, aritmia adalah gangguan irama jantung yang menyebabkan jantung berdetak tidak beraturan. Bisa terlalu cepat (takikardia) ataupun terlalu lambat (bradikardia).

“Dengan memahami gejalanya dapat membantu Anda berkonsultasi dengan dokter sedini mungkin dan mendapatkan penanganan yang tepat,” kata Ignatius dalam temu media di Jakarta, Rabu (19/2/2025).

Dia menjelaskan, deg-degan sebenarnya adalah suatu istilah yang menggambarkan situasi di mana seseorang bisa merasakan denyut jantungnya sendiri dengan cukup jelas. Walau terkesan mengkhawatirkan, kondisi deg-degan tidak selalu menandakan seseorang memiliki aritmia.

“Irama normal jantung manusia dewasa saat beristirahat adalah 60-100 detak per menit. Anda dapat menghitungnya secara manual dengan menggunakan stopwatch dan merasakan denyut nadi ataupun menggunakan smartwatch/oksimeter/tensimeter digital,” papar Ignatius.

Artinya, jika merasa deg-degan tapi jumlah detak jantung masih ada di kisaran angka 60-100, kondisi ini dikatakan normal. Biasanya, orang bisa merasa jantung berdebar di malam hari, saat menjelang tidur karena suasana yang lebih sepi dan lebih tenang.

Seseorang disebut mengalami aritmia jika denyut jantung berada di bawah 60 detak dalam satu menit (bradikardia) atau di atas 100 per menit (takikardia).

 

Penelitian terbaru: satu buah alpukat per hari ternyata dapat membantu menjaga kesehatan jantung. Informasi selengkapnya bisa kamu simak dalam Fimela Update edisi kali ini!

Source link

berita