HomeOpiniKrisis Komdis PSSI: Penemuan dan Wawasan Mendalam

Krisis Komdis PSSI: Penemuan dan Wawasan Mendalam

Komisi Disiplin (Komdis) PSSI terlihat bingung dan tanpa arah yang jelas dalam menangani kasus-kasus yang ada saat ini. Mereka terlihat terlalu lama untuk mengambil keputusan dan membuat putusan terkait dengan berbagai kasus, seperti kasus PSS Sleman vs Madura FC. Beberapa terdakwa dan pelaku match fixing dalam kasus tersebut bahkan sudah bebas sebelum Komdis PSSI mengambil keputusan. Hal ini menciptakan keraguan dan ketidakpastian di kalangan pecinta sepak bola di Indonesia.

Cerita lama dari kasus match fixing 2019 melibatkan sosok Mbah Putih alias Dwi Irianto & Johar Lin Eng menunjukkan kemandulan Komdis PSSI dalam menangani masalah tersebut. Keputusan tegas yang diambil dengan memberikan sanksi seumur hidup langsung tanpa bertele-tele, tidak sama dengan kondisi saat ini di mana proses penegakan hukum sepak bola tampak terbengkalai. Seharusnya Komdis PSSI harus lebih sigap dan efisien dalam menindak para pelaku kejahatan terkait sepak bola.

Perbedaan perlakuan yang terlihat jelas dalam kasus-kasus sebelumnya membuka ruang spekulasi terhadap integritas dan profesionalisme Komdis PSSI. Komdis PSSI harus mempercepat proses pengambilan keputusan dan memberikan sanksi yang tepat agar tidak menimbulkan ketidakadilan bagi pihak-pihak yang terlibat. Sederhananya, kecepatan dan ketegasan dalam mengambil keputusan adalah kunci dari kewibawaan Komdis PSSI di mata publik pecinta sepak bola di Indonesia.

berita