Konflik Israel-Palestina telah menjadi isu global kompleks dan berlarut-larut. Mantan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY, mengungkapkan bahwa solusi dua negara atau two state solution adalah opsi terbaik yang dapat diterima oleh kedua belah pihak, meskipun masih ada tantangan besar yang harus dihadapi. Dalam penyelesaian konflik Israel-Palestina, terdapat dua aliran pemikiran utama, yaitu two state solution yang mengusulkan dua negara berdaulat, Israel dan Palestina, hidup berdampingan, serta one state solution yang mengusulkan hanya satu negara, baik Israel maupun Palestina. Meskipun tantangannya besar, SBY berpendapat bahwa two state solution adalah solusi yang dapat diterima oleh kedua pihak, namun implementasinya tidak mudah.
Pada sisi Israel, kelompok garis keras menolak keberadaan negara Palestina, sedangkan di Palestina, kelompok seperti Hamas menentang two state solution dan menginginkan satu negara Palestina. Keberhasilan two state solution bergantung pada konsensus internal di kedua pihak, Israel dan Palestina. SBY menekankan pentingnya konsensus tersebut untuk mencegah konflik berlarut-larut dan memastikan kedua negara dapat hidup berdampingan dalam perdamaian. Selain itu, SBY juga menyoroti peran negara lain, terutama yang memiliki pengaruh di Timur Tengah, dalam penyelesaian konflik ini. Dengan demikian, kerjasama antara negara-negara tersebut diharapkan dapat membantu Israel dan Palestina mencapai perdamaian yang diinginkan.