HomeOtomotifEkspor Mobil Hybrid Toyota Made in Indonesia Semakin Berkembang

Ekspor Mobil Hybrid Toyota Made in Indonesia Semakin Berkembang

Merek mobil Toyota yang diproduksi di Indonesia, khususnya di Karawang, Jawa Barat dan Sunter, Jakarta tetap mencatat peningkatan penjualan di pasar global selain domestik. Penjualan wholesales Toyota di Indonesia pada tahun 2024 mencapai 288.92 unit, dengan retail sales sebanyak 293.788 unit. Di sisi ekspor, dari total 472.194 unit yang diekspor, Toyota telah menyumbangkan sebanyak 276 ribu unit. Meskipun tetap menjadi pemimpin dalam penjualan baik domestik maupun ekspor, angka tersebut mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, seiring dengan kondisi perekonomian yang menurun pada tahun 2024.

Bob Azam, Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), menyatakan bahwa perang Rusia-Ukraina turut berdampak terhadap penurunan penjualan otomotif karena mempengaruhi permintaan di negara-negara Eropa, serta menurunkan ekonomi global. Namun, ia optimis bahwa ekspor Toyota tahun 2025 akan meningkat. Hal ini terbukti dari capaian ekspor Toyota pada Januari-Februari 2025 yang mencapai 39 ribu unit dari total 60 persen ekspor awal tahun tersebut.

Permintaan akan mobil Toyota hybrid juga meningkat signifikan, terutama untuk Innova Zenix dan Yaris Cross. Peningkatan ekspor mobil-mobil hibrida ini mencapai 111 persen dari tahun sebelumnya, mencapai 18.700 unit pada tahun 2024. Mobil Toyota buatan Indonesia semakin diminati di berbagai pasar global seperti Meksiko, Timur Tengah, dan Asia Tenggara. Di tengah tantangan ekonomi, Toyota Indonesia optimis bahwa ekspor mobil hybrid pada tahun 2030 dapat mencapai 50 persen.

Tingginya permintaan mobil hybrid Toyota memberikan dampak positif bagi ekonomi Indonesia. Pada tahun 2024, Toyota berhasil menyumbangkan hampir USD3 miliar melalui ekspor mobil. Dampak positif ini juga terlihat dari peningkatan lapangan pekerjaan di sektor otomotif. Bob Azam menekankan pentingnya dukungan pemerintah untuk industri otomotif guna mendorong pertumbuhan ekspor dan menciptakan lapangan kerja yang lebih luas. Dukungan ini diharapkan juga dapat melindungi industri otomotif dari resiko yang dialami oleh industri lain, seperti industri tekstil.

Source link

berita