Berdasarkan informasi dari BMKG, cuaca ekstrem diperkirakan akan berlangsung selama 4-5 hari ke depan, termasuk di Jawa Timur. BPBD Jatim telah memastikan kesiapannya dengan siaga 24 jam untuk mendukung kelancaran dan keselamatan masyarakat saat mudik dan balik lebaran tahun ini. Gatot Soebroto, Kalaksa BPBD Jatim, mengatakan bahwa BPBD Jatim tidak akan libur guna memastikan kesiapan penanganan bencana selama musim lebaran. Meskipun posko khusus di beberapa wilayah tidak didirikan akibat kebijakan efisiensi, posko pusat di kantor BPBD Jatim tetap beroperasi 24 jam melakukan pemantauan dan koordinasi.
Seluruh BPBD di kabupaten/kota diarahkan untuk siaga di daerah masing-masing, terutama dalam menghadapi potensi bencana seperti longsor dan banjir. Wilayah-wilayah yang menjadi fokus pemantauan bencana antara lain, kawasan Mataraman seperti Trenggalek, Magetan, dan Pacitan, wilayah Sidoarjo, Malang Raya, Pantai Selatan, wilayah Tapal Kuda seperti Bondowoso dan Situbondo. Wilayah Madura dan sisi utara Jatim diprediksi dalam kondisi relatif aman menurut Gatot.
Kesiapan BPBD Jatim didukung oleh para personel Tim Reaksi Cepat (TRC) yang akan melakukan pemantauan 24 jam dengan sistem shift. Selain kesiapan personel, BPBD Jatim juga memastikan ketersediaan logistik untuk penanganan bencana serta berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan Dinas Perhubungan untuk kelancaran arus mudik dan balik. Satriyo Nurseno, Kabid KL, juga mengajak masyarakat dan awak media untuk berperan aktif memberikan informasi terkait bencana. Masyarakat diminta untuk melaporkan kejadian bencana melalui call center 117 atau nomor WhatsApp posko BPBD.
Dengan kesiapsiagaan ini, BPBD Jatim bertujuan memberikan respon cepat dan efektif menghadapi segala kemungkinan selama masa mudik dan balik lebaran.
