Pemerintah telah melakukan persiapan menjelang puncak arus mudik Lebaran 2025 untuk memastikan keamanan dan kelancaran perjalanan mudik masyarakat ke kampung halaman. Diprediksi puncak arus balik akan terjadi pada 26-28 Maret 2025, sedangkan puncak arus balik diperkirakan pada 6-7 April 2025.
Menurut data Kementerian Perhubungan, lebih dari 146 juta penduduk Indonesia diperkirakan akan melakukan perjalanan mudik tahun ini dengan menggunakan berbagai moda transportasi. Kementerian PU telah mempersiapkan diri untuk menanggulangi jalan rusak dengan alat-alat berat dan material yang diperlukan.
Selain itu, Kementerian Perhubungan juga memastikan kelancaran transportasi multimoda di darat, laut, udara, dan kereta api untuk melayani mudik Lebaran. Polri juga telah menyiapkan berbagai strategi untuk mengatasi kepadatan arus lalu lintas selama mudik dan balik Lebaran 2025, seperti kebijakan ganjil genap, contraflow, dan sistem one-way.
Sebanyak 164.298 personel gabungan akan dikerahkan untuk memastikan kelancaran arus mudik dan balik, dengan Polri mengatur pergerakan di jalur penyeberangan dan titik-titik rawan kemacetan. Polri juga telah menyiapkan layanan hotline dengan saluran 110 untuk pengaduan arus mudik Lebaran 2025 selama 24 jam.
Sebagai langkah antisipasi, Polri telah memetakan titik-titik kepadatan yang berpotensi menyebabkan kemacetan parah, seperti di KM 47 Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan jalur menuju Pejagan dan Banyumas. Polri juga telah menyiapkan strategi rekayasa lalu lintas dan pengalihan ke jalur alternatif untuk mengatasi kepadatan di beberapa jalur arteri dan alternatif.