Rusia dan Ukraina telah mencapai kesepakatan gencatan senjata di Laut Hitam setelah berunding selama tiga hari di Riyadh, Arab Saudi. Kesepakatan tersebut diumumkan oleh Amerika Serikat pada 25 Maret 2025. Dalam kesepakatan tersebut, kedua pihak setuju untuk menghentikan aktivitas militer di Laut Hitam dan melarang serangan terhadap infrastruktur energi masing-masing.
Salah satu poin penting dalam kesepakatan adalah Ukraina bersedia menerima usulan AS untuk gencatan senjata sementara selama 30 hari, yang dapat diperpanjang dengan persetujuan bersama. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengonfirmasi bahwa kesepakatan tersebut berlaku segera setelah diumumkan oleh Amerika.
Selain itu, gencatan senjata juga memperhatikan bantuan kemanusiaan, termasuk pertukaran tawanan perang, pembebasan tahanan sipil, dan pemulangan anak-anak Ukraina yang dipindahkan secara paksa. Berbagai pihak, termasuk Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, menyambut baik langkah-langkah yang diambil untuk membangun kepercayaan dan meredakan ketegangan.
Isi kesepakatan gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina yang diumumkan oleh Amerika Serikat serta respons dunia dapat diikuti lebih lanjut dalam infografis terkait.