Mina, seorang pengusaha yang dulunya bekerja sebagai karyawan di perusahaan swasta, tidak pernah menyangka bahwa usaha kecilnya akan berkembang menjadi bisnis yang melibatkan beberapa karyawan dan distributor. Keisengan Mina dalam mengubah tawas menjadi deodoran spray selama pandemi Covid-19 ternyata menjadi ladang rejeki baginya. Awalnya, produk deodoran racikannya hanya digunakan untuk kebutuhan pribadi dan keluarga.
Namun, atas desakan teman, Mina akhirnya memutuskan untuk menjual produknya tersebut dengan sistem pre order pada tahun 2021. Ternyata, permintaan atas deodoran tawas buatannya meningkat pesat. Ini mendorong Mina untuk keluar dari pekerjaannya dan fokus mengembangkan Hollen Skin sebagai merek dagang deodoran spray miliknya.
Dalam empat tahun, jumlah karyawan Mina telah bertambah menjadi enam orang. Dengan izin dari BPOM, Mina juga bekerjasama dengan pabrik untuk memproduksi deodoran spraynya. Selain itu, dia juga memiliki empat mitra distributor yang membantu dalam distribusi produknya.
Uniknya, penjualan tertinggi dari produk deodoran spray Mina berasal dari platform digital. Para distributor menjual produk ini melalui e-commerce seperti Shopee. Bahkan, saat produknya viral, penjualan mencapai ribuan botol dalam sebulan dengan pendapatan mencapai Rp 200 juta. Meskipun saat ini penjualan sudah tidak sebesar sebelumnya, namun tetap stabil dengan rata-rata 6.000-8.000 botol per bulan.