Liputan6.com, Jakarta Belum lama ini 21 siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) I Cianjur, Jawa Barat (Jabar) mengalami keracunan makanan diduga usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG). Sebelumnya, juga sempat ada kasus keracunan makanan diduga terkait MBG.
Guna mencegah kejadian serupa, pengamat kesehatan Dicky Budiman mengingatkan pentingnya penerapan sistem keamanan pangan yang ketat dalam setiap aspek penyediaan makanan.
“Setiap dapur, vendor, dan penyedia makanan wajib menerapkan standar Good Manufacturing Practice (GMP) dan Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP) yang diawasi ketat oleh BPOM dan Dinas Kesehatan,” kata Dicky dalam pesan tertulis.
Lalu, disarankan hanya penyedia makanan yang telah bersertifikat resmi keamanan pangan yang dapat bergabung dalam program Makan Bergizi Gratis.
Harus Ikut Pelatihan Rutin tentang Higiene Pangan
Dicky juga mengungkapkan bahwa semua pihak yang terlibat dalam pengolahan makanan wajib mengikuti pelatihan rutin tentang higiene dan sanitasi pangan.
Tak ketinggalan, pemerintah juga harus melakukan inspeksi mendadak ke rantai penyediaan makanan.
“Pemerintah juga harus melakukan audit rutin dan inspeksi mendadak ke seluruh rantai penyediaan makanan, disertai dengan sistem pelaporan terbuka kepada publik,” kata Dicky.