Lebih lanjut, dia menekankan bahwa beberapa jenis kemoterapi dengan dosis tinggi dapat menyebabkan penurunan sistem imun secara drastis, yang dikenal dengan istilah immunocompromised state. Dalam kondisi ini, infeksi ringan pun bisa berakibat fatal.
“Kalau jadwal kemoterapi tertunda hingga 4 minggu, risiko kematian bisa meningkat antara enam hingga 80 persen, tergantung jenis kanker dan tahapannya,” ujarnya.
“Bahkan, penundaan selama dua hingga tiga bulan bisa meningkatkan risiko mortalitas hingga 28 persen,” tambahnya.
Beruntung, saat ini vaksin herpes zoster telah mengalami perkembangan besar. Vaksin modern mampu memberikan perlindungan hingga 11 tahun, bahkan pada pasien dengan sistem imun lemah.
Vaksin ini diberikan dalam dua dosis, dan kini jarak antar suntikan bisa diperpendek sesuai kondisi pasien.
Prof. Aru juga mengingatkan bahwa pasien kanker rentan mengalami reaktivasi herpes zoster, yaitu kondisi kambuhnya infeksi setelah sebelumnya pernah sembuh.
“Dulu kita pikir herpes zoster hanya terjadi sekali seumur hidup, tapi sekarang kita tahu bahwa pada pasien immunocompromised, reaktivasi bisa terjadi kembali,” ujarnya.
Â