HomeKesehatanProgram PPDS Anestesi FK Undip Kembali Dibuka di RSUP Dr. Kariadi, Komitmen...

Program PPDS Anestesi FK Undip Kembali Dibuka di RSUP Dr. Kariadi, Komitmen Cegah Perundungan dan Tingkatkan Mutu Pendidikan

Liputan6.com, Jakarta – Setelah sempat dihentikan, Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (FK Undip) yang dijalankan di RSUP Dr. Kariadi, Semarang, resmi kembali dibuka. Pembukaan kembali program ini diumumkan oleh Kementerian Kesehatan RI pada Senin (20/5), bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional.

Keputusan ini diambil setelah seluruh persyaratan perbaikan yang diminta oleh Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) telah dipenuhi secara menyeluruh oleh kedua institusi.

35 Langkah Perbaikan, Tata Kelola Lebih Ketat

Direktur Jenderal Kesehatan Lanjutan Kemenkes, dr. Azhar Jaya, MARS, menegaskan bahwa langkah-langkah perbaikan yang diterapkan telah mengubah wajah tata kelola pendidikan dokter spesialis di RSUP Dr. Kariadi.

“Hari ini, bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional, kami mengumumkan bahwa RSUP Dr. Kariadi bersama FK Undip telah menyelesaikan seluruh perbaikan yang dibutuhkan untuk memperbaiki tata kelola pendidikan serta mencegah terjadinya perundungan. Program spesialis anestesi yang sempat dihentikan kini bisa dilanjutkan kembali,” ujar dr. Azhar Jaya.

Sebanyak 35 langkah perbaikan telah diimplementasikan, antara lain pemasangan CCTV di area layanan dan pendidikan, pembaruan standar operasional prosedur (SOP), serta penguatan sistem pelaporan insiden. Semua ini ditujukan untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, profesional, dan mendukung perkembangan peserta didik.

Jam Kerja Residen Dibatasi, Demi Kesehatan dan Keselamatan

Salah satu perubahan penting yang diterapkan adalah pembatasan jam kerja peserta didik PPDS maksimal 80 jam per minggu. Kebijakan ini dirancang untuk menjaga keselamatan pasien dan sekaligus melindungi kesehatan para residen yang tengah menempuh pendidikan dokter spesialis.

Program pendidikan juga akan dijalankan dengan penyesuaian rotasi dan penempatan tugas, agar peserta didik tetap mendapatkan pengalaman klinis yang optimal dalam suasana kerja yang sehat dan kondusif.

 

Source link

berita

spot_img