Liputan6.com, Jakarta Gangguan tiroid –baik fungsi dan bentuk– lebih banyak terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki. Ada beberapa kemungkinan yang membuat angka kasus gangguan tiroid pada perempuan lebih tinggi dibandingkan kaum adam.Pertama, kasus gangguan autoimun pada perempuan lebih tinggi dari laki-laki.
“Gangguan tiroid terkait dengan penyakit autoimun, dan autoimun ini lebih sering terjadi pada perempuan,” jelas dokter spesialis penyakit dalam subspesialis endokrinologi metabolik dan diabetes Ikhsan Mokoagow.
Kedua, pengaruh faktor hormon. “Hormon estrogen diduga punya peran terkait hormon tiroid dan sistem imun,” lanjut dokter yang praktik di RS Pondok Indah – Puri Indah Jakarta itu dalam sesi daring peringatan Hari Tiroid Sedunia (World Thyroid Day).
Masih terkait dengan hormon, kerap kali perempuan yang mangalami gangguan menstruasi ketika kerap mengalami gangguan pada tiroidnya.
Namun, Iksan mengatakan bahwa bukan berarti laki-laki tidak mengalami gangguan tiroid. Laki-laki pun bisa mengalami gangguan tiroid. Dimana secara umum kasus ini terjadi di usia produktif yakni 20-50 tahun.