Jika perubahan gaya hidup belum cukup, terapi obat bisa menjadi solusi. Prof. Ari Fahrial Syam menjelaskan bahwa obat yang digunakan untuk GERD terbagi dalam tiga kelompok utama:
1. Antasida
Obat ini bekerja dengan menetralisir asam lambung, tersedia bebas di apotek dan sering digunakan untuk meredakan gejala ringan.
2. Penghambat reseptor H2 (H2 blocker)Â
Termasuk ranitidin, famotidin, nizatidin, dan simetidin. Obat ini mengurangi produksi asam lambung.
3. Penghambat pompa proton (PPI)
Seperti omeprazol, esomeprazol, lansoprazol, pantoprazol, dan rabeprazol. Ini adalah terapi utama untuk mengurangi produksi asam secara signifikan.
“Obat-obatan ini harus dikonsumsi sesuai petunjuk dokter agar efektif dan aman. Pasien juga harus menyelesaikan pengobatan hingga tuntas,” kata Prof. Ari.
Untuk mengetahui apakah seseorang menderita GERD, dapat digunakan kuisioner GERD-Q yang terdiri dari enam pertanyaan mengenai gejala seperti heartburn, regurgitasi, gangguan tidur, serta penggunaan obat.
“Jika skor ≥8 mengindikasikan kemungkinan GERD,” pungkas Prof. Ari.