Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah, menegaskan komitmen liga untuk melakukan perbaikan menyeluruh. Perbaikan ini meliputi semua aspek, baik teknis maupun nonteknis. Tujuan utamanya adalah untuk menciptakan pertandingan yang berkualitas dan menghibur bagi para penggemar bola basket Indonesia.
IBL telah menerapkan sistem evaluasi kinerja wasit berbasis data dan video review sejak pertengahan musim. Sistem tersebut memungkinkan penilaian yang lebih objektif terhadap keputusan-keputusan krusial yang diambil wasit di lapangan. Dengan adanya sistem ini, IBL dapat mengidentifikasi area-area yang perlu ditingkatkan oleh masing-masing wasit.
Junas menyatakan bahwa forum ini menjadi peluang untuk berkomunikasi dengan lebih baik, serta meningkatkan kapasitas, baik dari sisi teknis maupun nonteknis. Dia percaya bahwa proses ini akan semakin baik seiring dengan semakin kompetitifnya kompetisi IBL ke depan.
Selain melakukan evaluasi, IBL juga merencanakan pelatihan tambahan dan simulasi pertandingan khusus untuk wasit yang akan bertugas di babak playoffs. Pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesiapan wasit dalam menghadapi tekanan dan situasi sulit selama pertandingan. Dengan persiapan yang matang, diharapkan wasit dapat mengambil keputusan yang tepat dan adil.
Junas juga menyatakan bahwa mereka perlu melakukan peningkatan di sisi lain, terutama terkait perangkat pertandingan. Ada berbagai hal yang diharapkan bisa ditingkatkan baik dari IBL maupun PERBASI untuk meningkatkan proses kepemimpinan pertandingan. Mereka juga mengajak semua pihak untuk bersama-sama berproses demi membawa perkembangan positif bagi bola basket Indonesia.
