HomeKesehatanVape alias Rokok Elektrik Bisa Picu Popcorn Lung, Apa Itu?

Vape alias Rokok Elektrik Bisa Picu Popcorn Lung, Apa Itu?

Hingga saat ini, popcorn lung belum dapat disembuhkan secara tuntas. Namun, beberapa pilihan pengobatan tersedia untuk meringankan gejala dan memperlambat kerusakan paru-paru.

Berikut beberapa metode penanganan yang umum diberikan:

Obat-obatan

Dokter dapat meresepkan obat-obatan sesuai gejala dan tingkat keparahan, seperti:

  • Kortikosteroid, untuk mengurangi peradangan di saluran napas
  • Antibiotik, jika terdapat infeksi seperti pneumonia atau bronkitis
  • Bronkodilator seperti salbutamol, untuk membantu pernapasan
  • Antitusif, seperti dextromethorphan, untuk meredakan batuk kering

Oksigen

Pada kasus berat, pasien mungkin memerlukan terapi oksigen tambahan atau penggunaan ventilator untuk membantu pernapasan.

Fisioterapi

Latihan fisik atau fisioterapi pernapasan bisa membantu memperkuat paru-paru dan meningkatkan kualitas hidup. Program ini biasanya disesuaikan dengan kondisi masing-masing pasien.

Transplantasi paru

Jika kondisi paru-paru sudah rusak berat, transplantasi bisa dipertimbangkan sebagai langkah penanganan akhir. Namun, tindakan ini hanya dipertimbangkan bila pasien memenuhi syarat tertentu, termasuk tidak memiliki riwayat transplantasi organ lain sebelumnya.

Selain pengobatan medis, pengidap juga disarankan untuk:

  • Berhenti merokok dan vaping
  • Menghindari paparan bahan kimia berbahaya

Upaya ini penting dilakukan guna menghambat perburukan kondisi paru-paru.

Kondisi popcorn lung dapat tetap terkontrol melalui penanganan medis, meskipun belum ada obat yang benar-benar menyembuhkan. Sayangnya, penyakit ini bisa semakin memburuk seiring waktu, terutama jika tidak segera ditangani.

Bila dibiarkan, popcorn lung dapat menyebabkan komplikasi serius seperti:

  • Infeksi paru yang berulang.
  • Kerusakan paru permanen.
  • Gagal napas.
  • Risiko kematian

“Oleh karena itu, bila Anda mengalami gejala yang mengarah ke popcorn lung, segera periksakan diri ke dokter spesialis paru. Penanganan sejak dini dapat membantu mengurangi keparahan gejala dan mencegah kerusakan paru yang lebih lanjut,”pungkas Maria.

Source link

berita