Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar memperkenalkan konsep ekoteologi dalam sebuah acara di Masjid Istiqlal, Jakarta. Dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriah serta Istighosah Kebangsaan, Menag menekankan harmoni antara manusia, alam, dan Sang Pencipta. Acara tersebut dihadiri Presiden RI Prabowo Subianto, Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka, para menteri Kabinet Merah Putih, duta besar negara sahabat, alim ulama, tokoh agama, serta masyarakat umum. Dalam sambutannya, Menag mengaitkan keteladanan Nabi Muhammad SAW dengan tanggung jawab menjaga lingkungan. Ia menyatakan bahwa ekoteologi merupakan ajakan untuk berinteraksi dengan alam berdasarkan nilai kasih sayang sebagai landasan keberagamaan. Menurut Nasaruddin, cinta adalah inti dari semua agama yang harus ditujukan tidak hanya kepada sesama manusia namun juga kepada hewan, tumbuhan, dan alam semesta. Sebagai khalifah di bumi, manusia memiliki tanggung jawab moral untuk merawat, bukan merusak alam. Pesan Rasulullah SAW tentang menjaga tempat ibadah, perempuan, dan alam tetap relevan hingga kini. Selain itu, cara unik dalam peringatan Maulid Nabi di Padang Pariaman, Sumatera Barat, adalah dengan tanam uang hasil sumbangan warga untuk pembangunan masjid dan kegiatan amal.