HomeBeritaCerita Penculikan Kepala Cabang Bank: Target dan Skenario yang Berantakan

Cerita Penculikan Kepala Cabang Bank: Target dan Skenario yang Berantakan

Pada tanggal 30 Juli 2025, C alias K bersama dengan DH dan AAM mengadakan pertemuan setelah menetapkan target korban. Dalam pertemuan itu, mereka mempertimbangkan dua opsi, yaitu memaksa korban untuk mematuhi perintah lalu melepaskannya, atau tetap memaksa korban dan melakukan pembunuhan. Percakapan terus berlanjut pada 31 Juli dan 12 Agustus 2025 melalui obrolan WhatsApp, di mana akhirnya diputuskan untuk memaksa korban dengan kekerasan namun melepaskannya setelahnya.

Pada 16 Agustus 2025, DH menghubungi JP di kawasan Kota Wisata, Cibubur untuk melanjutkan rencana jahat. JP kemudian bertemu dengan Serka N, seorang oknum Anggota TNI, yang membantu mengumpulkan orang-orang terlibat. Pada malam harinya, DH, JP, AAM, dan N berkumpul di sebuah kafe di Cibubur untuk menyusun rencana penculikan terhadap MIP.

Keesokan harinya, JP mengunjungi sebuah kafe lain di kawasan yang sama bersama DH, AAM, dan M untuk membagi peran. Mereka menyiapkan tim pengintai dan tim untuk membuntuti korban. Serka N juga terlibat dalam rencana tersebut, dimana ia menghubungi Kopda FH, oknum prajurit TNI, untuk membantu.

Pada tanggal 19 Agustus 2025, tim penjemput dipersiapkan untuk membuntuti MIP di Jakarta Timur. Avanza putih disiapkan untuk menyergap korban di parkiran Lotte Mart, Jakarta Timur. Setelah berhasil menculik MIP, korban dipindahkan ke mobil Fortuner hitam di Kemayoran. Namun, rencana untuk memindahkan uang dari rekening dormant ke rekening penampung terhambat karena tim penjemput yang dijanjikan tidak muncul. Akhirnya, korban MIP ditemukan tergeletak di kawasan Serang Baru, Cikarang dengan kondisi yang lemah.

Source link

berita