Dadan menekankan pentingnya pola memasak dan distribusi dalam menjaga kualitas makanan di Sekolah Penggerak Pangan (SPPG). Dia menyoroti masalah keterlambatan dalam produksi makanan oleh SPPG baru, yang seringkali membuat kualitas makanan terganggu. Dadan memberikan instruksi kepada SPPG baru untuk mulai dengan melayani dua sekolah terlebih dahulu sebelum bertambah ke jumlah sekolah yang lebih banyak, agar proses produksi dan distribusi bisa terjamin tepat waktu dan efisien.
Selain itu, Dadan juga memberikan contoh kasus di Banggai, Sulawesi Tengah, di mana perubahan mendadak dalam pemasok bahan baku menyebabkan penurunan kualitas. Dia menekankan pentingnya perubahan pemasok dilakukan secara bertahap agar tidak mengganggu ritme kerja SPPG. Instruksi diberikan agar SPPG yang sudah berjalan baik tidak mengganti pemasok secara drastis dan segera, untuk menjaga kualitas pangan yang disediakan.
Pentingnya menjaga kualitas pangan di SPPG juga ditunjukkan dengan data Kementerian Kesehatan yang hanya menyertifikasi 34 SPPG sebagai higienis. Hal ini menegaskan pentingnya implementasi prosedur kerja yang tepat agar kualitas pangan yang disediakan dapat terjaga dengan baik.

