Muktamar X Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menjadi sorotan karena terbelah, tidak hanya dalam pilihan calon ketua umum, tetapi juga dalam kepanitiaannya. Panitia dari kubu pendukung Agus Suparmanto mengklaim bahwa Muktamar telah mengikuti prosedur secara lengkap dan sah dalam menetapkan Agus sebagai ketua umum. Meskipun demikian, terjadi kekacauan pada proses Muktamar versi dari kubu Agus, dimana ada interupsi dari para peserta yang menuntut pergantian pimpinan sidang yang netral. Insiden ini memunculkan perselisihan, hingga akhirnya kepanitiaan dari kubu Agus mengambil alih proses sidang secara adil dan konstitusional. Berbagai tahapan sidang dilalui, termasuk dalam pembahasan LPJ PPP 2020-2025 dan perubahan AD/ART terkait persyaratan calon ketua umum. Puncaknya, dalam sidang pleno terakhir, Agus Suparmanto terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum PPP 2025-2030. Penetapan ini ditandai sebagai hasil dari kesepakatan dari semua pihak yang hadir dalam Muktamar tersebut.
