:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5369802/original/077223500_1759480022-woman-holding-hand-near-toilet-bowl-health-problem-concept.jpg)
Haekal mengingatkan bahwa salah satu kesalahan yang sering dilakukan perempuan adalah cara membasuh area intim setelah buang air besar.
“Kalau habis buang air besar itu basuhnya suka lupa, dari belakang ke depan. Nah, itu akan membantu menyebarkan kuman yang di belakang ke depan,” ujarnya.
Cara yang benar adalah membasuh dari depan ke belakang untuk mencegah penyebaran bakteri dari anus ke vagina.
Menurut Haekal, perawatan area intim sebaiknya sudah dilakukan sejak masa pubertas. Fase ini ditandai dengan meningkatnya hormon estrogen dan testosteron, munculnya menstruasi pertama, serta pertumbuhan rambut di area kemaluan.
“Sudah pertumbuhan tanda seksual sekunder sudah mulai matang. Jadi sudah mulai haid, sudah mulai bertumbuh rambut-rambut di area kemaluan. Nah itu penting untuk menjaga kebersihan di area tersebut,” katanya.
Perawatan tambahan sejak pubertas membantu menjaga kesehatan organ intim sekaligus mencegah gangguan kulit dan masalah keputihan yang tidak normal.
Haekal menegaskan bahwa merawat area kewanitaan bukanlah sesuatu yang instan, melainkan membutuhkan konsistensi.
“Kalau rutin, hasilnya akan optimal, dengan kulit area lipatan yang bersih, yang cerah, nggak lembab, dan nggak bau, ini akan semacam investasi bagi orang itu, maupun juga pada pasangannya,” kata Haekal.

