More
    HomeKesehatanHari Tanpa Tembakau Sedunia: Tren Merokok di Kalangan Anak dan Remaja Meningkat

    Hari Tanpa Tembakau Sedunia: Tren Merokok di Kalangan Anak dan Remaja Meningkat

    Liputan6.com, Jakarta Hari Tanpa Tembakau Sedunia diperingati setiap tanggal 31 Mei. Pada tahun ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengusung tema “Lindungi Anak dari Pengaruh Industri Rokok”. 

    Ketua Kelompok Kerja Bidang Rokok Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Feni Fitriani Taufik mengungkapkan bahwa penggunaan rokok tembakau dan hasil produk tembakau lainnya (HPTL) semakin meningkat dan menjadi tren di kalangan dewasa muda bahkan terhadap anak dan remaja.

    “Lebih dari separuh (52,1%) perokok di Indonesia mulai merokok pada usia remaja yaitu usia 15-19 tahun,” ujar Feni pada Konferensi Pers Peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia yang diselenggarakan oleh PDPI dan IDI, Jumat, (31/05/2024).

    Data hasil Global Youth Tobacco Survey (GYTS) tahun 2019 menunjukkan terjadinya peningkatan prevalensi perokok pada anak sekolah usia sekolah, terutama pada umur 13-15 tahun, dari 18,3 persen tahun 2016 menjadi 19,2 persen tahun 2019. 

    Hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, prevalensi merokok pada usia 10-18 tahun sebesar 7,4 persen lebih tinggi dari angka prevalensi tahun 2013 yaitu 7,2 persen, serta target RPJMN ( Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional ) 2015-2019 sebesar 5 ,4 persen.

    Indonesia memiliki bonus demografi berupa jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) yang lebih besar dibandingkan usia nonproduktif atau usia lebih dari 65 tahun, dengan proporsi lebih dari 60% dari total jumlah penduduk Indonesia.

    Harapan bahwa bonus demografi ini yang seharusnya menjadi generasi emas, dapat gagal jika anak-anak tidak dilindungi terhadap gempuran industri rokok.

    Feni juga menyebutkan bahwa pengaruh iklan, promosi dan sponsorship rokok terhadap remaja berdampak pada peningkatan perokok pemula pada remaja.

     

    Source link

    berita