Toyota Kijang Super tercatat dalam sejarah pertama kali diperkenalkan PT Toyota Astra Motor (TAM) pada tahun 1986, inilah generasi ketiga Toyota Kijang.
Sebelum Kijang Super, Toyota sudah lebih dulu memproduksi Kijang generasi pertama tahun 1975 yang disebut Kijang Buaya.
Lantas pasca Kijang Buaya, muncul istilah Kijang Doyok sebagai penamaan dari Toyota Kijang generasi kedua.
Uniknya, berbeda dengan Toyota Kijang Super, baik Kijang Buaya maupun Kijang Doyok lebih tena varian pickup-nya ketimbang yang minibus.
Hal ini lantaran Toyota memang awalnya memproduksi Kijang sebagai kendaraan rakyat untuk mengakut berbagai hasil pertanian dan perkebunan.
Namun karena permintaannya semakin banyak, dan Kijang juga dipakai untuk angkut orang dari satu desa ke desa yang lain, maka dibuatlah versi minibusnya.
Seperti yang diketahui, Kijang Super merupakan sebuah minibus andalan keluarga Indonesia yang sudah berkiprah di Tanah Air kurang lebih selama 1 dekade.
Menariknya, tidak hanya di Indonesia keberadaan Toyota Kijang Super terdeteksi, sebab sosok mobil ini juga bisa ditemui pada beberapa negara lain di dunia meski dengan penamaan yang berbeda.
Antara lain dikenal sebagai Toyota Tamarraw FX khusus untuk pasar Filipina, berganti nama jadi Toyota Qualis di India, kemudian ada Toyota Zece di Taiwan dan identitasnya berubah menjadi Toyota Venture untuk Afrika Selatan.
Sebagai informasi, Kijang Super hadir dengan dua model, yakni sasis panjang dan sasis pendek.
Untuk sasis panjangnya sendiri berkodekan KF50 yang mana mencakup varian seperti LX dan LSX, sedangkan sasis pendek (KF40) juga memiliki dua tipe, yakni SX dan SSX.
Sebagai ikoniknya, pada bagian fascia Kijang Super ini memiliki grill dengan emblem TOYOTA berukuran cukup besar ditengahnya yang mana dipadukan dua buah lampu utama bermodelkan sealed beam yang terlihat begitu klasik.
Baca juga: Berkat Kijang Super, Toyota Kini Sudah Ekspor 2 Juta Unit Mobil ke Seluruh Dunia
Enam tahun setelah peluncuran perdana atau tepatnya pada 1992, Toyota melakukan sedikit update pada Kijang Super guna memberikan tampilan yang lebih fresh.
Sosok pembeda pada Kijang Super facelift adalah sudah mendapatkan lampu baru dengan bentuk yang lebih besar dan modern, grill baru, bentuk dashboard yang tak lagi kaku, upgrade pada karburator, serta ditambahkannya sistem power steering untuk kemudinya.
Tidak sampai disitu, kode body Kijang Super pada generasi tersebut pun turut berubah menjadi KF52 untuk sasis model panjang dan KF42 sasis pendeknya.
Bicara soal harga bekas Toyota Kijang Super, berdasar pantauan dari Mobil123 dan sejumlah situs jual beli mobil bekas lainnya, harga mobil bekas Kijang Super paling murah dibandrol Rp20 jutaan dan yang paling mahal Rp 50 jutaan.
Harga tersebut bisa sangat berfariasi tergantung kondisi unit, tahun pembuatan, dan varian yang dijual.
Meski sudah berusia lebih dari 30 tahun, namun nyatanya masih banyak yang menyukai Kijang Super, bahkan tak jarang mobil ini jadi andalan untuk alat transportasi kegiatan usaha masyarakat.
Hal tersebut terjadi karena durabilitas Toyota Kijang yang tidak bisa diragukan lagi, bahkan jargon “Kijang Memang Tiada Duanya” sangat layak menggambarkan jika tak ada kendaraan lain yang punya kemampuan utility seperti Kijang.
Nah kalau kalian juga mungkin sedang tertarik membelinya, sebaiknya ketahui kelebihan dan kekurangan Toyota Kijang Super berikut ini.
Baca juga: Perbedaan Toyota Kijang Super dan Kijang Grand Extra, Mobil Keluarga Favorit Era 90-an
Kelebihan Toyota Kijang Super
Tentu saja yang pertama-tama akan kita bahas adalah mengenai kelebihan minibus buatan pabrik Toyota di Indonesia ini.
1. Mesin Bandel dan Kuat
Tidak seperti generasi sebelumnya yang menggunakan mesin 3K, Kijang Super mendapatkan update pada jantung pacunya dengan kode mesin 5K.
Mesinnya masih turunan dari mesin yang dipakai pada Kijang Doyok sebelumnya, hanya saja mendapatkan beberapa pengembangan.
Secara data, mesin 1.486 cc 4-silinder segaris OHV 8 valve ini mampu melecutkan tenaga hingga 70 PS dengan torsi maksimal mencapai 115 Nm.
Dengan kapasitas silinder yang lebih besar, tenaga yang dihasilkan dari mesin yang diproduksi di pabrik Toyota di Sunter, Jakarta Utara ini pun juga dianggap lebih responsif pada tarikan awalnya dibandingkan Kijang sebelumnya.
Mesin 5K di Kijang Super juga telah dilengkapi teknologi Advance Super Response Engine (ASRE) untuk menyempurnakan sistem pasokan bahan bakar.
Pada 1989, mesin Toyota Kijang generasi ketiga ini kembali mendapat update ringan berupa penggunaan visco fan di radiator yang membuat kinerja mesin jadi lebih ringan.
Lantas pada 1992, mesin 5K itu lagi-lagi mendpaat penyempurnaan dengan pemasangan pipa exhaust lebih besar yang mebuat tenaganya juga ikut meningkat menjadi 72 PS dengan torsi 120 Nm.
Pada 1995 atau facelift terakhir Toyota Kijang Super, diperkenalkan juga mesin berkode 7K dengan kapasitas silinder 1.791 cc 4 cylinder.
Di atas kertas mesin ini mampu menghasilkan tenaga 80 PS dengan torsi 140 Nm yang dikombinasikan transmisi manual.
Walau sudah mengalami beberapa kali perubahan mesin, namun sumber tenaga dari Kijang Super masih sama kuatnya dalam hal durabilitas dibanding Kijang generasi sebelumnya.
2. Punya Transmisi 5-Percepatan
Agar membuatnya dapat melaju kencang, beberapa varian dari Kijang Super sudah dikawinkan dengan transmisi manual 5-percepatan.
Dalam kondisi mesin yang sehat, di jalur bebas hambatan mobil ini mampu melaju hingga 140 km/jam.
Namun sejumlah pemakai malah menyukai yang varian transmisi manual 4 percepatan, karena dianggap lebih kuat ketika dipakai pada medan jalan menanjak.
Perlu dicatat, varian Kijang Super mulai mengadopsi mesin 5K dengan pilihan transmisi manual 5 percepatan dimulai tahun 1985.
3. Ruang Kabin Sangat Lapang
Sebagai mobil jenis minibus, Kijang Super dirancang dengan kabin yang besar dan lapang guna dapat membawa barang serta penumpang yang banyak sekaligus.
Seperti yang diketahui, secara kapasitas mobil ini mampu dimuati hingga 9 orang didalamnya, hal ini dikarenakan jok pada baris belakangnya dibuat saling berhadapan.
Bahkan kalau area belakang dirasa kurang untuk meletakkan barnag berukuran besar, kedua jok baris ketiga itu bisa dilipat ke arah dinding bodi.
Baca juga: Perbedaan Toyota Kijang Rover, Jantan, Kencana, dan Raider Apakah Lebih Bagus Dari Kijang Super?
4. Mendapatkan Sistem Pendingin Udara Double Blower
Untuk memberikan rasa nyaman ketika berkendara, Kijang Super mendapatkan sistem pendingin udara (AC) pada bagian depannya.
Bahkan di varian facelift, agar penumpang baris kedua dan ketiga juga merasa nyaman, tipe teratasnya berhasil disematkan AC double blower di baris keduanya.
Tapi tentu saja jangan samakan dengan sistem AC di mobil-mobil modern, karena komponen di mobil ini dibuat masih sangat sederhana.
Walau begitu, dengan perawatan yang tepat, kinerja AC masih bisa diandalkan saat harus menembus panasnya kemacetan kota-kota besar seperti Jakarta di siang hari.
3. Suku Cadang Hingga Kini Masih Mudah Ditemukan
Rasanya tak perlu khawatir akan kesulitan mendapatkan suku cadang untuk perawatan berkala mobil ini.
Pasalnya ketersediaan spare part Kijang Super hingga saat ini pun masih melimpah dan mudah ditemukan di seluruh penjuru nusantara, mau yang original Toyota Indonesia sampai aftermarket hingga komponen KW pun ada.
Kalau butuh body part mobil ini juga gak perlu pusing, masih sangat banyak penjual yang menyediakan komponen-komponen eksterior maupun interior Kijang Super.
Bukan cuma itu saja, harga spare part yang dijajakan juga terbilang sangat terjangkau, sehingga tidak perlu khawatir akan menguras isi dompet terlalu dalam.
4. Sasis Kuat untuk Beban Berat
Menggunakan kontruksi rangka berjenis ladder frame atau model tangga, diketahui sasis yang digunakan mobil ini terbukti akan kekuatan serta kelenturannya.
Jadi jangan heran apabila sasis Kijang Super jarang mengalami masalah terlebih mengalami patah walau pun mobil kerap menopang beban berat.
Kondisi ini tercipta dari penerus generasi-generasi Toyota Kijang sebelumnya yang sedari awal memang didesain untuk kebutuhan kendaraan komersial pengangkut barang-barang para pelaku usaha UMKM.
5. Menggunakan Suspensi Jadul yang Cukup Nyaman
Memakai suspensi berjeniskan double wishbone di bagian depan serta Leaf Spring di roda belakangnya, membuat ayunan serta bantingan mobil ini terasa cukup empuk meski tidak bisa dibilang yang paling nayaman di kelasnya.
Satu hal positif dari penggunaan suspensi tipe per daun ini adalah durabilitasnya yang sangat bisa diandalkan terutama jika Anda kerap membawa penumpang full atau angkut beban barang dalam jumlah cukup banyak.
Kemudian suspensi tersebut juga mudah dilakukan proses perbaikan jika komponen mengalami kerusakan.
6. Sistem Pengereman Cakram di Roda Depannya
Bicara sistem pengereman, Toyota Kijang Super ini sudah lebih modern dibandingkan Kijang KF21 atau biasa yang disebut Kijang Doyok.
Pada bagian roda depannya sudah disematkan rem cakram yang dapat memberikan distribusi daya pengereman secara merata dan lebih pakem.
Sedangkan pada roda belakangnya sendiri masih mengandalakan rem tromol yang terbilang sangat konvensional.
Baca juga: Harga Toyota Kijang Kapsul Kini Dibanderol Cuma Rp50 Jutaan, Ini Kelebihan dan Kekurangan yang Perlu Diketahui
Kekurangan Toyota Kijang Super
Selain memiliki kelebihan, Kijang Super juga punya beberapa kekurangan yang wajib diketahui jika Anda ingin membelinya.
1. Konsumsi BBM Toyota Kijang Super Tidak Efisien
Mesin yang kuat namun masih menggunakan teknologi karburator membuat konsumsi bahan bakar Toyota Kijang Super tidak seefisien MPV-MPV modern.
Bicara konsumsi bahan bakar, untuk penggunaan dalam kota mesin 5K yang digunakannya tersebut mampu mencatatkan angka 7-8 km/liter, sedangkan penggunaan luar kotanya mencapai 10 km/liter.
Namun mobil ini masih diijinkan untuk memakai BBM di bawah RON90 seperti Pertalite atau bahkan Premium dari Pertamina.
2. Sangat Minim Fitur Keselamatan
Mengenai fitur keselamatan, Toyota Indonesia membekali Kijang Super hanya dengan seatbelt saja.
Mobil ini belum mengenal fitur Airbags, Anti-lock Braking System (ABS), Hill Start Assist, apalagi ADAS.
Tentunya kalian harus lebih berhati-hati ketika menggunakan mobil ini terlebih saat melaju di kecepatan tinggi dan jalan tanjakan atau turunan tajam.
3. Tarikan Atas Terasa Lemot
Meskipun tarikan awal mesinnya terasa cukup responsif, nyatanya pada tarikan atas mobil ini terasa berat.
Tenaga mesin seperti sudah mencapai batas maksimalnya dan terdengar suara yang meraung cukup keras dari balik bonet.
Baca juga: Review Pemilik: Toyota Kijang Super 1989, sudah tua tapi sangat rekomendasi
4. Masih Memakai Platina yang Butuh Perawatan Ekstra
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, dalam kondisi standar, mesin Kijang Super masih menggunakan sistem pemasok bahan bakar model karburator serta dilengkapi platina.
Jika kalian hendak memutuskan membeli mobil ini, maka perlu dicek kedua komponen tersebut secara berkala.
Utamanya jika ingin melakukan perjalanan jauh, sebaiknya lakukan pengecekan kondisi platina terlebih dahulu.
Apabila ditemukan kondisi platina yang kurang baik, tentunya pengapian yang dihasilkan menuju ruang bakar menjadi tidak maksimal dan mobil akan terasa seperti tersendat-sendat.
5. Penggunaan Rem Tromol di Varian Standarnya
Varian standar Kijang Super generasi awal masih menggunakan sistem pengereman drum brake atau rem tromol di seluruh rodanya.
Apabila penyetelan rem tidak pas, bisa dipastikan distribusi gaya pengereman menjadi tidak merata.
Jika sudah seperti itu, mobil terasa seperti lari ke kanan ataupun ke kiri ketika melakukan pengereman.
6. Sering Timbul Suara Berdencit Pada Bagian Depan
Kijang Super memiliki penyakit yang khas, yaitu suara berdencit pada kaki-kaki bagian depannya. Hal ini dikarenakan swing arm atau bushingnya mengalami kekeringan.
Untuk menanganinya, kalian bisa menambahkan pelumas berupa grease atau ‘gemuk’ pada bagian ini.
7. Bodi Gampang Keropos
Body Kijang Super terkenal mudah kropos, penyebabnya entah dari anti karat atau material plat besi yang sudah cukup berumur.
Terlebih body karoseri lokal, Anda akan lebih sering menemukan kondisinya yang banyak dengan keropos atau ditambal dengan dempul cukup tebal.
Baca juga: Ini Keunggulan Toyota Kijang Krista, Varian Termewah Kijang Kapsul di Jamannya
Kesimpulan
Setelah mengetahui kelebihan dan kekurangan Toyota Kijang Super maka kalian bisa lebih bijak menentukan apakah mobil ini layak dimiliki.
Jika kalian membutuhkan kendaraan yang durabilitasnya sudah tidak perlu diragukan untuk angkut penumpang atau barang dalam jumlah banyak, perawatan mudah dan murah, dan harganya terjangkau, maka Kijang generasi ketiga ini layak dipinang.
Namun apabila Anda mencari sosok kendaraan yang nyaman dengan fitur cukup lengkap di eranya, maka Kijang Super bukan kendaraan yang cocok.