More
    HomeOtomotif6 Fitur yang Bisa Membuat Mobil Jadi Lebih Irit BBM, Jangan Sampai...

    6 Fitur yang Bisa Membuat Mobil Jadi Lebih Irit BBM, Jangan Sampai Gak Terpakai Ya!

    6 Fitur yang Bisa Membuat Mobil Jadi Lebih Irit BBM, Jangan Sampai Gak Terpakai Ya! 01

    Mobil irit BBM (Bahan Bakar Minyak) mungkin saat ini jadi pertimbangan utama selain harga ketika seseorang hendak membeli kendaraan. Alasannya apalagi kalau bukan harga BBM di seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Indonesia selalu mengalami fluktuasi.

    Saat ini mungkin harganya menjadi lebih murah, tapi kita jangan terlena untuk jadi lebih boros ketika berkendara. Karena tentu akan lebih baik jika kita tetap mengemudi dengan menerapkan teknik berkendara yang lebih ekonomis dalam pemakaian bahan bakar.

    Selain harga bahan bakar yang terus meningkat,  kekhawatiran tentang dampak lingkungan juga menjadi landasan seseorang memiliki kendaraan yang hemat bahan bakar untuk menyatu dalam bagian penting gaya hidupnya.

    6 Fitur yang Bisa Membuat Mobil Jadi Lebih Irit BBM, Jangan Sampai Gak Terpakai Ya! 01

    Selain itu, tidak ada salahnya ketika mengemudi, kalian memanfaatkan fitur-fitur pada mobil yang mampu mengoptimalkan konsumsi bahan bakar. Pasalnya mobil-mobil saat ini sudah banyak dilengkapi fitur yang menunjang agar agar mobil irit BBM.

    Ada berbagai teknologi dan fitur yang dirancang oleh pabrikan otomotif di seluruh dunia demi upaya mereka dalam meningkatkan efisiensi bahan bakar pada mobil-mobil produksinya.

    Apa saja sih fitur yang bisa membuat mobil kalian jadi lebih irit bahan bakar. Berikut rangkumannya dari Autofun.

    Baca juga: Memilih Ban Mobil Terbaik Biar Bisa Lebih Irit BBM, Kenali Tiap Tipenya

    1. Eco Mode

    Ilustrasi ECO Mode

    Tmbol ECO Mode

    ECO Mode adalah fitur yang kini banyak diterapkan pada kendaraan baru. Keberadaaan fitur ECO Mode biasanya berbentuk tombol khusus dekat dengan pengemudi, berupa tulisan ECO, ECON, atau lainnya, yang umumnya berwarna hijau.

    ECO Mode ini aktif, karena ada bantuan dari sistem mobil yaitu Electronic Control Unit (ECU), sehingga memberikan penyesuaian sistem kerja mesin mobil tersebut.

    Saat fitur ini diaktifkan, sistem komputer mobil akan menyesuaikan beberapa parameter operasional untuk mengurangi konsumsi bahan bakar. Misalnya, respons akselerasi akan dikurangi, sehingga mobil tidak akan berakselerasi dengan cepat.

    Selain itu, sistem pendingin udara mungkin akan diatur ke mode hemat energi demi menekan beban kerja kompresor yang pada akhirnya membutuhkan konsumsi BBM lebih banyak.

    Dengan penyesuaian ini, Eco Mode membantu pengemudi mengadopsi gaya berkendara yang lebih efisien dan hemat bahan bakar.

    Penggunaan Eco Mode sangat bermanfaat dalam situasi lalu lintas yang padat, ketika akselerasi dan pengereman sering terjadi. Dengan mengaktifkan Eco Mode, pengemudi dapat mengurangi konsumsi bahan bakar secara signifikan tanpa perlu melakukan perubahan besar pada gaya berkendara mereka.

    Fitur ini juga membantu mengurangi emisi karbon, yang berdampak positif bagi lingkungan, tanpa harus memaksa pengemudi melakukan penyesuaian secara manual.

    2. Eco Indikator

    Ilustrasi ECO Indikator

    Ilustrasi ECO Indikator

    ECO Indicator, fitur ini hanya sekedar asisten pengingat pada mobil agar pengemudi dapat berkendara dengan lebih hemat bahan bakar. Supaya ECO Indicator aktif, perlu dipencet tombol yang biasanya menyatu dengan pengaturan MID pada sisi pengemudi.

    Teknologi ini merupakan fitur yang memberikan umpan balik real-time kepada pengemudi tentang seberapa efisien mereka mengemudikan mobil.

    Indikator ini biasanya berupa lampu atau tampilan di panel instrumen yang menyala saat pengemudi mengemudikan mobil dengan gaya yang hemat bahan bakar.

    Ketika Eco Indicator di posisi On, maka bukan berarti mesin “ditahan” oleh sistem agar lebih irit BBM seperti halnya pada saat mengaktifkan mode ECO.

    Tapi fitur ini bekerja mengandalkan sensor pada pedal gas. Jika pedal gas diinjak secara agresif, lampu indikator yang umumnya berwarna hijau akan mati. 

    Namun jika pedal gas injakannya halus, lampu ECO akan terus nyala. Tapi perlu diingat, karena sensornya ada di pedal gas, maka pada saat kaki kanan pindah ke pedal rem, atau mobil posisi berhenti, lampu ECO juga akan mati.

    Eco Indikator dapat membantu pengemudi menjadi lebih sadar akan kebiasaan mengemudi mereka dan membuat penyesuaian yang diperlukan untuk menghemat bahan bakar.

    Dengan adanya Eco Indikator, pengemudi dapat belajar untuk menghindari akselerasi yang tiba-tiba dan menjaga kecepatan yang konstan, yang keduanya berkontribusi pada penghematan bahan bakar.

    Selain itu, Eco Indikator juga dapat membantu pengemudi mengidentifikasi kebiasaan buruk yang mungkin tidak mereka sadari, seperti mengemudi dengan kecepatan tinggi atau sering menginjak pedal gas secara tiba-tiba.

    Baca juga: Jangan Cuma Ikutin Tren, Kenali Jenis BBM yang Sesuai Kompresi Mesin

    3. Auto Start Stop atau Idling Stop

    Ilustrasi logo Auto Start Stop

    Logo Auto Start Stop

    Ini merupakan fitur yang secara otomatis dapat mematikan mesin saat mobil berhenti sesaat, misalnya di lampu merah atau dalam kemacetan lalu lintas, dan kemudian menyalakannya kembali ketika pengemudi siap untuk melanjutkan perjalanan.

    Fitur ini dirancang untuk mengurangi konsumsi bahan bakar dan emisi selama periode mesin idle, yang biasanya mesin tetap menyala serta membutuhkan bahan bakar meskipun mobil tidak bergerak.

    Auto Start Stop jadi fitur yang dianggap bisa menjadi teknik berkendara untuk membuat mobil irit BBM. Fitur yang juga disebut Idling Stop ini akan aktif jika mobil berhenti sesaat, sehingga secara otomatis mesin juga akan mati. 

    Biasanya dengan adanya Auto Start Stop atau Idling Stop pada mobil-mobil keluaran terbaru, maka fitur ini akan aktif saat kondisi macet atau lampu yang dipercaya tetap menyemburkan bahan bakar meski kendaraan diam ditempat. 

    Nah, dengan adanya fitur ini, maka saat mobil berhenti, komputer akan memerintahkan ikut mesin mati. Dengan fitur ini pula, konsumsi bahan bakar bisa lebih irit sampai belasan persen.

    Keuntungan utama dari Auto Start Stop adalah penghematan bahan bakar yang signifikan, terutama di perkotaan dengan lalu lintas yang padat.

    Dengan mematikan mesin selama periode berhenti, fitur ini membantu mengurangi pemborosan bahan bakar yang terjadi saat mesin idle.

    Selain itu, dengan mengurangi waktu idle, Auto Start Stop juga membantu mengurangi emisi gas buang, yang berdampak positif bagi lingkungan.

    4. Cruise Control

    Ilustrasi Cruise Control

    Tombol Cruise Control

    Fitur ini memungkinkan pengemudi untuk mengatur dan mempertahankan kecepatan kendaraan secara otomatis tanpa perlu menginjak pedal gas Cruise control termasuk fitur yang dianggap mampu membuat efisiensi bahan bakar.

    Hal tersebut karena fitur Cruise Control dapat membuat laju mobil dipacu dengan kecepatan konstan, sehingga kaki pengemudi tidak harus selalu menginjak dan melepas pedal secara terus menerus.

    Dengan menggunakan Cruise Control, pengemudi dapat menjaga kecepatan konstan, yang membantu mengurangi konsumsi bahan bakar.

    Nah, ketika Cruise Control aktif, maka pengemudi dapat melepaskan kaki dari pedal gas, namun mobil akan melaju dengan mempertahankan kecepatan.

    Hal ini dikarenakan ECU akan mengontrol kecepatan terlebih dibantu juga dengan sensor radar. Biasanya, fitur ini bisa aktif hanya dengan menekan tombol yang letaknya di sekitar lingkar kemudi.

    Adapun untuk mengaktifkan Cruise Control biasanya mobil perlu melaju di kecepatan tertentu (40, 60, atau 80 km per jam).

    Perlu dicatat, Cruise Control ini bukan fitur autopilot. Maka dari itu Anda harus tetap siaga dan memperhatikan kondisi jalan, selain itu fitur ini akan lebih tepat digunakan saat kondisi jalan lengang seperti di tol.

    Salah satu keuntungan utama dari Cruise Control adalah kemampuannya untuk mengoptimalkan penggunaan bahan bakar dengan menghindari akselerasi dan deselerasi yang tidak perlu.

    Dengan menjaga kecepatan konstan, mobil dapat beroperasi pada tingkat efisiensi bahan bakar yang optimal.

    Selain itu, Cruise Control juga dapat membantu mengurangi kelelahan pengemudi selama perjalanan jauh, yang pada gilirannya dapat meningkatkan keselamatan di jalan.

    Baca juga: Apa Iya Cruise Control Bisa Bikin Mobil Lebih Irit BBM? Ini Faktanya

    5. Drive By Wire

    Ilustrasi simulasi Drive by Wire

    Sistem Drive by Wire

    Drive By Wire adalah teknologi yang menggantikan sistem mekanis tradisional pada mobil dengan sistem elektronik.

    Sebagai contoh, pedal gas pada mobil dengan Drive by Wire tidak lagi terhubung langsung ke mesin melalui kabel atau linkage mekanis, melainkan menggunakan sensor elektronik untuk mengirim sinyal ke unit kontrol mesin (ECU). ECU kemudian mengatur respons mesin berdasarkan input dari pedal gas.

    Teknologi ini tidak lagi mengaplikasikan komponen-komponen lama seperti kolom setir, pompa power steering, selang, minyak rem, booster, dan master rem.

    Semua komponen-komponen lama tersebut telah diganti dengan motor servo yang berfungsi sebagai penggerak dan akan bekerja sesuai dengan instruksi komputer.

    Sistem komputer akan bekerja dengan memasukkan input data yang diterima oleh sensor yang terhubung ke pedal gas.

    Dengan begitu, keakuratan pengoperasian sistem dapat berjalan dengan lebih presisi dan mengurangi energi gerak yang terbuang sia-sia.

    Keuntungan utama dari Drive by Wire adalah respons yang lebih halus dan presisi, yang membantu meningkatkan efisiensi bahan bakar.

    Dengan menghilangkan komponen mekanis yang berat dan memiliki gesekan, Drive by Wire juga dapat mengurangi berat keseluruhan kendaraan, yang berkontribusi pada penghematan bahan bakar.

    Selain itu, teknologi ini memungkinkan integrasi lebih mudah dengan sistem kontrol lainnya, seperti Eco Mode dan Cruise Control, untuk menciptakan sistem yang lebih terkoordinasi dan efisien.

    6. Transmisi CVT

    Ilustrasi tuas transmisi

    Transmisi otomatis kini menggunakan CVT

    Transmisi Continuously Variable Transmission (CVT) salah satu jenis transmisi mobil yang bersifat otomatis dan dianggap dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar. 

    Jenis transmisi otomatis ini dapat mengubah rasio gigi secara kontinu tanpa batasan gigi tetap seperti pada transmisi otomatis konvensional.

    CVT menggunakan sistem puli dan sabuk yang memungkinkan mesin beroperasi pada tingkat efisiensi bahan bakar yang optimal di berbagai kecepatan.

    Keuntungan utama dari CVT adalah kemampuannya untuk menjaga mesin pada putaran yang paling efisien dalam berbagai kondisi berkendara.

    Transmisi CVT dianggap dapat membuat bahan bakar mobil lebih irit karena mesin tidak perlu melakukan putaran tinggi untuk menerima kekuatan besar. Sehingga hal tersebut meminimalisir gaya gesek serta sejumlah teknologi pada transmisi CVT. 

    Bahkan dengan adanya CVT, terjadi penurunan RPM saat perpindahan gigi, alhasil semburan bahan bakar pada saat proses pembakaran jadi berkurang. Namun begitu, mobil tetap melaju dengan lebih nyaman karena minim hentakan.

    Hal ini memungkinkan mobil untuk menghemat bahan bakar, terutama saat berakselerasi dan dalam lalu lintas yang sering berhenti.

    Selain itu, CVT juga memberikan pengalaman berkendara yang lebih halus karena tidak ada perpindahan gigi yang terasa, sehingga mengurangi keausan pada komponen transmisi dan memperpanjang umur mesin.

    Kesimpulan

    Fitur-fitur seperti Eco Mode, Eco Indikator, Auto Start Stop, Cruise Control, Drive by Wire, dan Transmisi CVT memainkan peran penting dalam membuat mobil irit BBM.

    Dengan adopsi teknologi ini, produsen mobil tidak hanya membantu pengemudi menghemat uang dengan mengurangi konsumsi bahan bakar, tetapi juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan dengan mengurangi emisi gas rumah kaca.

    Sebagai konsumen, memahami dan memanfaatkan fitur-fitur ini dapat membuat perbedaan besar dalam efisiensi kendaraan kalian dan dampaknya terhadap planet kita.

    Source link

    berita