More
    HomeBeritaPersiapan Jokowi Jelang Pensiun Sebagai Presiden, Bakal Jadi Penasihat Prabowo?

    Persiapan Jokowi Jelang Pensiun Sebagai Presiden, Bakal Jadi Penasihat Prabowo?

    Isu Jokowi bakal jadi penasihat Prabowo kembail mencuat. Wacana yang beredar sejak lima bulan lalu itu mengemuka lagi di detik-detik Jokowi lengser dari jabatan presiden.

    Adalah Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dan mantan politikus PDI Perjuangan, Maruarar Sirait, yang mengembuskan isu itu. Bahlil mengatakan, Jokowi bisa saja menjadi penasihat khusus Presiden terpilih Prabowo Subianto, selama tidak dilarang konstitusi.

    “Ya semua kemungkinan itu kan bisa terjadi. Ya namanya kemungkinan semua bisa terjadi selama dalam rangka konstitusional,” ujar Bahlil usai bertemu Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, 8 April 2024.

    Sementara itu, Maruarar menyebut, hubungan Jokowi dengan Prabowo sangat baik. Pengalaman dua tahun Jokowi menjadi presiden, bisa sangat berharga bagi Prabowo untuk menjalankan roda pemerintahan.

    “Hubungan beliau dengan Pak Prabowo sebagai presiden terpilih sangat baik, sangat dalam. Menurut saya itu akan bagus kalau beliau bisa menjadi penasihat dalam proses pemerintahan ke depan. Tentu pengalaman beliau, jaringan beliau akan sangat bermanfaat,” kata Maruarar di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu, 9 Mei 2024.

    Kabar itu pun sudah ditanggapi oleh Prabowo beberapa waktu lalu, saat diwawancara stasiuin tv swasta. Prabowo mengatakan jika kabar itu benar terjadi, maka akan sangat menguntungkan.

    “Ini sangat menguntungkan bagi suatu bangsa. Beliau pengalaman 10 tahun memimpin,” ujar Prabowo, Rabu, 22 Mei 2024.

    “Sama juga Presiden SBY, kalau kita lihat Bu Megawati juga masih aktif di BRIN dan BPIP. Saya kira ini tradisi yang sangat baik,” kata Prabowo.

    Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komaruddin, mengatakan bukan tidak mungkin Jokowi akan diberikan posisi terhormat oleh Prabowo setelah resmi lengser dari jabatannya sebagai presiden.

    Justru, menurut Ujang, Prabowo akan senang hati jika Jokowi bisa membantunya di pemerintahan melalui posisi sebagai penasihat.

    “Bisa DPA atau penasihat presiden, atau apa pun itu, Prabowo akan senang hati. Jokowi mau atau tidak, tentu tergantung Jokowi. Yang jelas Prabowo sudah menawarkan, Prabowo sudah mengajak, tergantung Jokowi sendiri. Kita lihat saja apa hadiah Prabowo untuk Jokowi. Kelihatannya bisa saja Prabowo menempatkan Jokowi di tempat yang terhormat,” kata Ujang kepada Liputan6.com, Rabu, 16 Oktober 2024.

    Baca juga: Bukan DPA, Dewan Pertimbangan Presiden Berubah Jadi Wantimpres Republik Indonesia

    Source link

    berita